Ekonomi dan Bisnis

Jurus NFA Jaga Stabilitas Stok dan Harga Pangan Jelang Iduladha

Jakarta – Jelang Hari Raya Iduladha, permintaan akan kebutuhan pokok dipastikan akan meningkat. Ini merupakan siklus tahunan yang sejatinya harus menjadi perhatian pemerintah dalam memastikan pasokan aman. Sehingga tak terjadi kelangkaan yang berimbas pada melonjaknya harga.

Mengantisipasi hal tersebut, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan berbagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha yang diperkirakan jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

“Kita bersama seluruh stakeholders tentunya terus memantau pergerakan pasokan dan harga pangan, juga melakukan intervensi di lapangan melalui serangkaian kegiatan antara lain gerakan pangan murah dan fasilitasi distribusi pangan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pangan jelang Iduladha,” ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.

Baca juga: Kolaborasi TPIP dan TPID Diyakini Mampu Redam Gejolak Harga Pangan

Dia menjelaskan, Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi pangan. Di mana pemerintah menyediakan berbagai bahan pangan pokok strategis antara lain beras, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang, dan lainnya dengan harga yang terjangkau atau di bawah harga pasar.

“Sejak awal 2023 hingga saat ini  NFA telah memfasilitasi GPM di 28 Provinsi dan 117 kabupaten/kota dengan frekuensi mencapai 215 kali kegiatan GPM. GPM ini akan terus ditingkatkan frekuensinya hingga menjelang Iduladha dengan mengelar GPM serentak di H-3 di 290 lokasi di seluruh Indonesia,” jelas Arief.

Sedangkan untuk Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) mencakup beragam komoditas seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan minyak goreng yang didistribusikan dari daerah surplus ke daerah defisit. Total distribusi di tahun ini mencapai 1.200 ton.

Instrumen lainnya yang juga menjadi penopang dalam rangka pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat adalah dengan disalurkannya bantuan pangan beras, daging ayam, dan telur ayam kepada masyarakat berpendapatan rendah dan keluarga berisiko stunting.

Untuk beras, Perum Bulog tengah menggelontorkan bantuan tahap ketiga yang saat ini telah mencapai 67,9 % atau terealisasi 14,49 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 21,353 juta  KPM di seluruh Indonesia.

Sementara untuk bantuan daging ayam dan telur ayam yang dikelola ID FOOD untuk tahap pertama telah mencapai 93.1% atau 1,346 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS)  dari  total 1,464 juta KRS di 7 provinsi dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi. 

Adapun untuk daging sapi yang biasanya mengalami peningkatan permintaan pada momentum Iduladha, dipastikan dalam kondisi yang cukup. Kebutuhan daging sapi pada Juni mencapai 240 ribu ton yang dipenuhi dari stok carry over bulan sebelumnya sebesar 62,5 ribu ton.

Kemudian, ditambah potensi produksi daging sapi/kerbau lokal dan bakalan sebanyak 779,7 ribu ekor (setara dengan 137,5 ribu ton), serta tambahan dari pengadaan luar negeri sebesar 69,9 ribu ton, sehingga di akhir Juni 2023 stok daging sapi/kerbau masih surplus sekitar 29,7 ribu ton.

Sementara itu, berdasarkan Panel Harga Pangan yang diakses melalui panelharga.badanpangan.go.id terpantau beberapa komoditas pangan mengalami penurunan dalam periode 11 sampai 19 Juni 2023. Contohnya kedelai biji kering turun 0,54%, beras medium 0,17%, bawang putih bonggol 0,11%, daging ayam ras 0,03%, dan minyak goreng kemasan 0,56%.

Baca juga: Dorong Hidup Sehat, Regal Springs Indonesia Kampanyekan Gerakan Makan Ikan

Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, antara lain jagung di tingkat peternak 0,47%, daging sapi murni 0,10%, dan cabai rawit merah 0,15%. Sedangkan bawang merah, telur ayam ras, dan gula konsumsi terpantau stabil.

“Monitoring harga secara harian kita lakukan bersinergi dengan seluruh dinas pangan provinsi dan kabupaten/kota, sehingga bisa terpantau kondisi pergerakan harga secara nasional,” pungkas Arief. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

4 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

5 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

18 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

18 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

19 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

19 hours ago