Deputi Direktur Marketing MPMInsurance Poppy Panca
Jakarta – Sejumlah jurus dilakukan PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPMInsurance) dalam menjawab ekspektasi konsumen yang kian mengutamakan kecepatan dan aksesibilitas.
Deputi Direktur Marketing MPMInsurance Poppy Panca mengatakan, entitas anak dari PT Mitra Pinastika Mustika Tbk (MPMX) ini menjalankan strategi transformasi digital secara progresif melalui inisiatif Digital Boosters dengan mengembangkan platform layanan omnichannel seperti WhatsApp Business, auto-reply media sosial, dan fitur simulasi asuransi online.
“Sementara itu, Digital Cores difokuskan pada peningkatan proses internal, khususnya klaim (mantle), agar lebih efisien dan responsif,” katanya, dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis, 17 April 2025.
Baca juga : Tumbuh 19,9 Persen, MPM Insurance Catatkan Pendapatan Premi Rp887 Miliar
Lanjutnya, berkat konsistensi performa dan layanan yang semakin terpercaya, MPMInsurance mendapat pengakuan dari lembaga internasional, Fitch Ratings, yang pada Desember 2024 lalu kembali memberikan peringkat A+ (idn) dengan outlook stabil kepada MPMInsurance, yang semakin memperkuat reputasi perusahaan sebagai mitra perlindungan yang kredibel.
“Dengan strategi pertumbuhan yang berimbang antara keuangan, teknologi, dan kepercayaan pelanggan, MPMInsurance terus melangkah melesat maju sebagai penyedia solusi asuransi umum yang relevan, tangguh, dan siap menghadapi kebutuhan pasar,” jelasnya.
Baca juga : MPMInsurance Bidik Pertumbuhan 10 Persen di 2024, Begini Strateginya
Strategi pertumbuhan bisnis tersebut sejalan dengan kinerja positif keuangan perusahaan. MPM Insurance, berhasil mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 19,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp887 miliar pada 2024.
Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan permintaan produk asuransi properti dan engineering. Selain mencatatkan pertumbuhan premi, pendapatan MPM Insurance juga mengalami kenaikan sebesar 6,8 persen yoy menjadi Rp304 miliar.
Meski di tengah tantangan ekonomi global dan domestik, laba kotor perseroan tetap tumbuh 0,8 persen yoy menjadi Rp162 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More