Poin Penting
Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus menggenjot pertumbuhan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) syariah. Salah satunya, melalui strategi digitalisasi dengan memanfaatkan platform kprhijrah.id.
Direktur Bank Muamalat Ricky Rikardo Mulyadi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Solusi Rumah Hijrah Indonesia (Hunian Indonesia) untuk menghadirkan layanan digital pengajuan KPR iB Hijrah melalui platform tersebut.
Dengan layanan digital ini, pihaknya memastikan bahwa proses yang dilalui nasabah menjadi lebih mudah, cepat, aman dan sesuai prinsip syariah.
Menurutnya, Bank Muamalat terus berinovasi dalam mendigitalisasi layanan demi memberikan solusi yang menguntungkan bagi nasabah.
Dengan kemudahan akses dan kecepatan proses, nasabah dapat mewujudkan keinginan memiliki rumah impian sekaligus sebagai langkah strategis untuk investasi jangka panjang.
“Kprhijrah.id merupakan new delivery channel untuk akuisisi dan pemasaran produk KPR iB Hijrah Bank Muamalat. Layanan terbaru ini kami peruntukkan bagi nasabah existing, calon nasabah baru maupun Walk in Customer (WiC),” jelas Ricky dinukil ANTARA, Kamis, 6 November 2025.
Baca juga: Bank Muamalat Siap Jadi Pilot Project Bank Haji dan Wakaf
Diketahui, pembiayaan KPR syariah Bank Muamalat menunjukan tren positif. Per September 2025, volume pembiayaan atau booking KPR iB Hijarah tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya.
“Peningkatan tersebut juga sejalan dengan number of account (NOA) KPR iB Hijrah yang melonjak hampir tiga kali lipat dalam periode yang sama,” bebernya.
Pertumbuhan pesat tersebut didorong oleh tingginya kebutuhan perumahan di Indonesia dan program hadiah langsung porsi pendaftaran haji yang ditawarkan Bank Muamalat.
Dari sisi kinerja, Bank Muamalat membukukan laba bersih sebesar Rp6,48 miliar pada kuartal II/2025. Angka ini melonjak 40,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,61 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2025, peningkatan laba bersih ini salah satunya ditopang oleh turunnya beban bagi hasil kepada pemilik dana investasi yang menyusut 15,58 persen yoy menjadi Rp783,55 miliar.
Penurunan beban itu memberikan ruang bagi perseroan untuk menjaga profitabilitas, meskipun sejumlah komponen pendapatan mengalami tekanan.
Baca juga: Begini Cara Bank Muamalat Rayakan Harpelnas 2025
Di sisi lain, total aset Bank Muamalat Indonesia turun 3,02 persen yoy menjadi Rp60,59 triliun pada akhir Juni 2025, dari sebelumnya Rp62,47 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut melemah 2,38 persen yoy menjadi Rp42,79 triliun, dengan tekanan paling besar terjadi pada deposito yang turun 9,14 persen.
Sementara giro tumbuh 16,12 persen yoy menjadi Rp6,29 miliar, dan tabungan naik tipis 0,63 persen yoy menjadi Rp16,43 triliun.
Adapun total pembiayaan menurun tajam sebesar 16,03 persen yoy menjadi Rp17,46 triliun. Penurunan pembiayaan ini turut mendorong penurunan Financing to Deposit Ratioatau FDR dari 47,34 persen menjadi 40,69 persen–yang mencerminkan kurang optimalnya fungsi intermediasi bank. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More