Jakarta – Keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 6 persen, membuat perbankan lebih selektif dalam memberikan kredit terutama di sektor konsumen.
Meski begitu, Bank Mega Syariah tetap optimistis terhadap bisnis di segmen konsumer pada tahun 2024. Hal ini tidak lepas dari hasil positif yang diraih Bank Mega Syariah pada pembiayaan konsumer sepanjang tahun lalu
Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi mengatakan, Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan positif dalam penyaluran pembiayaan konsumer pada 2023 dengan volume pembiayaan mencapai lebih dari Rp 330 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan sekitar 31 persen dari tahun sebelumnya.
“Produk dengan kontribusi terbesar untuk pencapaian konsumer di 2023 adalah Flexi Mitra, yaitu produk pembiayaan tanpa agunan, dengan program SERABI atau Serba Murah Serba Bisa sebagai program yang menjadi booster kinerja konsumer,” katanya, dikutip Jumat, 23 Februari 2024.
Ia menjelaskan, program ini memberikan margin yang kompetitif dan tidak memperhitungkan kewajiban nasabah pada lembaga keuangan lainnya.
Baca juga : Andalkan KPR dan Pembiayaan Emas, BCA Syariah Kebut Pembiayaan Konsumer
“Agar manfaat dari produk Flexi Mitra bisa dirasakan oleh masyarakat luas, kami telah bekerja sama dengan Group CT Corp dan Non-CT Corp terkait penyaluran pembiayaan ini,” ujar Raksa.
Menghadapi tahun 2024, Bank Mega Syariah fokus meningkatkan perbaikan proses pembiayaan yang lebih cepat. Menurut Raksa, implementasi peningkatan pada sistem internal bank akan mendukung upaya tersebut.
“Dengan target pasar seluruh perusahaan CT Corp dan perusahaan mitra yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah, kami yakin dapat mempertahankan pertumbuhan positif dalam penyaluran pembiayaan konsumer di tahun 2024 ini,” Kata Raksa.
Bisnis konsumer Bank Mega Syariah juga didukung dengan beberapa produk program baru yang diluncurkan tahun ini. Pertama adalah program Flexi Mitra Mabrur, yaitu pembiayaan tanpa agunan untuk jasa pengurusan porsi haji khusus.
Kedua, adalah program Flexi Home Extra yaitu pembiayaan refinancing untuk kebutuhan konsumtif halal lainnya dengan agunan rumah dan biaya admin hanya 0,5 persen dari plafon pembiayaan.
Baca juga: Gandeng IHH Healthcare, Bank Mega Permudah Nasabah Akses Kesehatan di Malaysia
Ketiga, adalah program Flexi Home Benefit Plus, yaitu pembiayaan take over rumah dari bank manapun dengan margin kompetitif, yang membantu masyarakat dalam menghadapi angsuran KPR yang semakin tinggi dan tidak tentu.
Program ini diyakini akan meningkatkan performa Bank Mega Syariah, terbukti dengan dalam 2 bulan sejak peluncuran program ini telah mencatat pembukuan pembiayaan sebesar Rp24 miliar.
“Bank Mega Syariah tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan solusi finansial yang inovatif bagi nasabahnya, serta turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran pembiayaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” pungkas Raksa. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More