Jakarta – Pandemi COVID-19 mengakselerasi transformasi digital, termasuk di industri perbankan. Imbasnya, talenta digital menjadi rebutan. “Talent war” tidak terhindarkan. Perebutan talenta digital terjadi antarbank dan industri lain yang juga gencar melakukan transformasi digital.
Menurut Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan akan talenta tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Contohnya mengembangkan kapabilitas tim internal, ataupun melakukan pro hire talenta-talenta yang tersedia di pasar. Bank Mandiri sendiri mengombinasikan kedua cara tersebut, sesuai dengan kebutuhan.
“Pada prinsipnya kita memang ingin membangun internal capabilities. Tapi memang dengan transformasi yang semakin kencang saat ini, dan kita tentu tidak ingin tertinggal di pasar. Maka pada akhirnya pilihan kita adalah, sepanjang ada resources dari dalam, dan kita optimis bisa membangun sesuai timeline yang kita harapkan, kita jalankan secara internal. Tapi kalau dirasa tidak bisa, kita terbuka dengan source dari luar, misalnya pro hire dari market,” papar Darmawan dalam webinar Human Capital Summit 2021 ‘Solving Scarcity of Leaders to Face The Era of VUCA yang digelar Infobank dan IBI di Jakarta, Kamis, 8 April 2021
Namun terlepas dari itu, Darmawan mengatakan bahwa pada prinsipnya profesi sebagai bankir agak unik, apalagi bila dibandingkan dengan industri lain yang secara regulasi tidak seperti perbankan. Di industri ini banyak sekali dimensi yang harus diperhatikan. Tidak heran bila tidak mudah bagi perbankan menerobos persaingan, terutama di transformasi digital.
“Kita semua cek and ricek dengan model lisensi di industri. Semua profesi dan aktivitas di perbankan, misanya kita ingin ada aktivitas baru, atau bisnis baru kita harus dapat approval dari regulator. Dan itu tidak sama dengan fintech ataupun dengan disruptor lain yang memang masuk ke layanan-layanan keuangan. Nah ini yang membuat talent-talent kita tidak hanya mempunyai kapabilitas untuk bisa memanfaatkan kesempatan dalam melakukan inovasi. Tapi juga tetap mempunyai mindset sebagai bankir. Itu yang ingin kita bangun di Bank Mandiri,” tambahnya. (*) Ari Astriawan
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More