News Update

Junior Global Bond BTN Oversubscribed 12,3 Kali

Jakarta – Junior (Tier 2 Capital) Global Bond atau Obligasi Subordinasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meraih banyak peminat dari investor global. Dari hasil penjajakan pasar atau roadshow di Singapura dan Hongkong yang dilakukan Bank BTN bersama tiga Joint Lead Manager (JLM) yang terdiri dari HSBC, Citigroup, dan Standard Chartered, penerbitan Junior (Tier 2 Capital) Global Bond BTN meraih kelebihan permintaan atau oversubscribed hampir 12,3 kali.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengatakan, dari target perolehan dana hasil penerbitan global bond sebesar USD300 juta, permintaan yang masuk mencapai sekitar USD3,6 miliar. “Investor global sangat tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Ini terbukti pada saat kami menawarkan Global Bond yang baru pertama kali kita terbitkan memperoleh sambutan yang sangat baik  bahkan mencapai 12,3 kali lipat dibandingkan dengan rencana size yang kami terbitkan,” katanya di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.

Pahala menjelaskan, tingginya permintaan dari para investor global disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai stabil oleh mereka. Disamping itu ada beberapa faktor lain seperti kondisi makro ekonomi global yang membaik menyusul kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan China mengenai perdagangan kedua negara.

“Faktor lain yang menarik adalah Bank BTN yang fokus pada sektor perumahan, KPR khususnya. Dengan jumlah backlog perumahan yang besar, tentu menjadi pasar yang menarik, di samping laporan keuangan BTN yang terus terjaga. Tujuan  dari penerbitan Junior (Tier 2 Capital) Global Bond BTN ini adalah untuk memperkuat modal, mengantisipasi pertumbuhan di masa datang,” ujar Pahala.

Sementara itu Direktur Keuangan Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan dari hasil pricing yang ditentukan 15 Januari lalu, Junior (Tier 2 Capital) Global Bond dengan tenor 5 tahun memberikan kupon fixed sebesar 4,2%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan indikasi kupon yang diberikan yaitu 285-310 bps over US Treasury tenor 5 tahun yang digunakan sebagai acuan. Final pricing 4,2% hanya 260 bps di atas instrumen acuan.

Adapun peminat Junior (Tier 2 Capital) Global Bond BTN mayoritas berasal dari Asia dan di atas 85^ adalah fund manager atau Asset Management sementara sisanya perusahaan asuransi dan perbankan. “Dengan tambahan dana segar dari Junior (Tier 2 Capital) Global Bond dan pinjaman subordinasi dari institusi lainnya , maka  rasio kecukupan modal kami akan terus menguat, kurang lebih akan menjadi 17% per Januari 2020 lebih tinggi dari posisi September 2019 yang sebesar 16,88%,” jelas Nixon.

Peningkatan rasio kecukupan modal atau Capital Adequate Ratio sesuai dengan target CAR BTN di level 17-19%, akan mendorong penyaluran kredit Bank BTN yang tahun ini ditargetkan kurang lebih 10%.

Nixon juga menuturkan dengan adanya tambahan dana yang berjangka panjang tersebut, BTN dapat mengimplementasikan PSAK 71/IFRS9 yang mensyaratkan BTN meningkatkan pencadangan, menghadapi tantangan likuiditas, memitigasi maturity mismatch dan secara konsisten menjaga  pertumbuhan bisnis Bank BTN dengan kontribusi penyaluran kredit properti di atas 65% terhadap realisasi Program Sejuta Rumah. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Terbitkan POJK Tentang Kegiatan Usaha Bulion, Ini Isinya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More

34 seconds ago

BRI Blokir 3.003 Rekening yang Terindikasi Judi Online

Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk memberantas aktivitas… Read More

18 mins ago

Rilis Laporan LPSI Triwulan II 2024, OJK Ingatkan 2 Risiko Ini ke Perbankan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) triwulan II 2024… Read More

49 mins ago

Awal Pekan, Rupiah Perkuat Posisi di Rp15.870 per Dolar AS

Jakarta - Nilai tukar rupiah mencatatkan penguatan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka pada Zona Merah ke Level 7.151

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Naik Rp8.000, Sekarang Segram Dibanderol Segini

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 18 November… Read More

3 hours ago