Jakarta — PT BPD Jawab Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp803 miliar pada triwulan II-2019. Dalam mendukung kinerja dan menghadapi persaingan di era teknologi, perseroan berniat mendorong proses digitalisasi bisnis.
“Kami meyakini di dalam setiap perubahan akan selalu ada peluang dan tantangan untuk dihadapi. Bank BJB selalu menghadapi tantangan-tantangan baru ini dengan kacamata optimis dan menganggap hal tersebut sebagai ajang pembuktian bahwa Bank BJB memang merupakan perbankan yang adaptif dan dinamis dalam merespon kebutuhan masyarakat,” tutur Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi dalam siaran persnya, Sabtu (24/8).
Bank dengan kode emiten BJBR ini, berhasil menorehkan capaian positif pada Triwulan II-2019. Bank BJB mencatatkan pertumbuhan aset 6,4 persen secara setahunan menjadi sebesar Rp120,7 triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit 8,2 persen menjadi sebesar Rp78,2 triliun.
“Dengan tetap memperhatikan kualitas kredit yang berhasil dijaga dengan baik, di mana rasio Non Performing Loan (NPL) dapat bertahan di level 1,7 persen atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan yang sebesar 2,61 persen,” tukas Yuddy.
Dari sisi dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun juga tercatat tumbuh positif 7 persen menjadi sebesar Rp95,1 triliun.
Sementara itu, dalam konteks memenuhi kebutuhan transaksi digital yang kini menjadi andalan masyarakat, lanjut Yuddy, Bank BJB telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk di antaranya dengan berfokus pada pengembangan aplikasi BJB Digi yang menjadi rumah bagi layanan berbagai fitur transaksi digital Bank BJB.
“Langkah konkret lain yang mencerminkan keseriusan Bank BJB dalam menatap arus digitalisasi ini ialah dengan membentuk direktorat baru yang secara khusus berfokus pada bidang teknologi informasi dalam rangka mendukung penetrasi bisnis dan pelayanan bank bjb kepada masyarakat yakni Direktorat IT, Treasury dan International Banking,” terang Yuddy.
Dengan keberadaan direktorat baru ini, perseroan mengklaim pengembangan produk-produk digital yang selama ini dilakukan akan semakin terakselerasi. “Nantinya, berbagai layanan digital yang digulirkan akan berorientasi untuk menciptakan model transaksi yang memudahkan, cepat, nyaman dan ramah bagi pengguna,” pungkas Yuddy. (*)
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More