Ekonomi dan Bisnis

JumpStart Bidik Pendapatan Segmen B2C hingga 80 Persen

Jakarta – JumpStart Indonesia, penyedia smart coffee machine terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan memperluas pangsa pasar segmen business to costumer (B2C). Seperti diketahui, sejak 2018, perseroan fokus pada klien business to business (B2B).

Brian Imawan, CEO JumpStart menjelaskan, potensi bisnis smart coffee machine dari tahun ke tahun menjanjikan. Masyarakat Indonesia makin banyak yang gemar minum kopi. Mayoritas dari mereka, menyukai membeli kopi, dibanding menyeduhnya kopi sendiri. Mesin kopi ini menjadi solusi bagi mereka yang ingin menikmati kopi secara instans.

“Hal ini jadi potensi buat bisnis ini (smart coffee machine). Kalau dilihat pertumbuhan jumlah mesin kopi yang kita punya setiap tahunnya memang selalu meningkat,” ujar kata Brian dalam konferensi pers di Jakarta, 29 Oktober 2024.

Baca juga: Ekspor Kopi Indonesia Capai 342,22 Ribu Ton di 2024

Dia merinci, sejak 2018, JumpStart telah mencatat pertumbuhan signifikan, baik dalam variasi produk maupun jumlah mesin yang tersebar di Indonesia. Dari 454 mesin pada tahun pertama (2018) hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 4.000 unit yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

“Pertumbuhan ini yang membuat kita perluas segmen B2C, yang memang fokus langsung ke pelanggan lewat mesin kapsul NOD (Never Ordinary Device). Mesin ini sudah kita kembangkan selama tiga tahun,” ujar Brian.

Brian menjelaskan, NOD bisa dibilang satu-satunya mesin kapsul di Indonesia yang tak hanya menyajikan kopi, tetapi juga minuman non-kopi seperti teh, minuman herbal, dan susu. Teknologi canggih NOD memungkinkan pengguna mengoperasikan melalui satu sentuhan.

“Mesin ini tidak hanya ada di kantor, tidak hanya di rumah sakit, hotel, sekarang juga bisa diakses langsung di rumah,” kata Brian.

Target Pendapatan B2C

Lewat produk ini, kata Brian, bisa menjadi ‘motor’ pendapatan yang baru bagi perseroan. Melihat potensi yang ada, Brian yakin bahwa kontribusi penjualan dari segmen B2C akan menyumbang hingga 80 persen pendapatan Jumpstart.

“Kita memang ada kerja sama B2B dengan beberapa hotel, tapi kita rasa ke depannya pasti mostly B2C di atas 80 persen,” ujar Brian.

Bicara soal penjualan, lanjut Brian, khusus untuk produk NOD, JumpStart menargetkan bisa menjual mesin kapsul ini sebanyak 10.000 unit di tahun depan. Sedangkan untuk vending machine yang menyasar segmen B2B ditargetkan bisa terjual hingga 7.000 unit selama 2025.

“Kalau mesin kapsul kita targetkan 10.000 unit, vending machine bisa terjual 7.000 unit di tahun depan. Lalu, lima tahun ke depan (2029), kita targetkan 20.000 unit bisa tersebar wilayah di Indonesia. Jumlah (target) ini sebenarnya masih kecil, kalau kita bandingkan dengan Jepang yang sudah memiliki 5 juta unit (vending machine). Padahal penduduk Indonesia salah satu yang terbesar di dunia,” ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, sejumlah strategi pun telah disiapkan. Kata Brian, pihaknya akan memperluas jangkauan ekspansi dari mesin otomatis. Tahun depan, lanjut Brian, JumpStart akan merambah peluang ekspansi ke luar Pulau Jawa.

Baca juga: Dukung Bisnis Pelaku Usaha, Livin’ Merchant Bank Mandiri Hadirkan Beragam Fitur Baru

“Kami lihat sebenarnya Indonesia masih banyak kota-kota besar, seperti Makassar. Kami juga sebenarnya sudah ingin, tapi masih coba kembangkan dulu teknologinya untuk memastikan kualitasnya terjaga dan tentunya pengetahuan karyawannya juga, baru kita ekspansi,” jelas Brian.

Diketahui saat ini, mesin-mesin otomatis JumpStart sudah tersedia di 11 kota di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Cikarang, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bali.

Harga NOD

Mesin kapsul NOD, akan resmi diluncurkan ke publik pada 1 November 2024 di Jakarta Coffee Week di ICE BSD, Tangerang. Di ajang tersebut, NOD akan dijual dengan harga Rp1.999.000, dari harga normal Rp2.999.000.

Ketersediaan unit NOD sendiri bisa didapatkan berbagai platform e-commerce di Indonesia serta hypermarket dan pusat perbelanjaan di Jabodetabek dalam bentuk pop-up roadshow. (*)

(*)

Galih Pratama

Recent Posts

30 Perusahaan Resmi Bergabung di Bursa Kripto CFX, Simak Daftarnya

Jakarta - Central Finansial X (CFX) mengumumkan bahwa saat ini terdapat 30 perusahaan kripto yang… Read More

52 mins ago

Tumbuh 5,1 Persen, CIMB Niaga Cetak Laba Rp6,6 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) Rp6,6 triliun pada kuartal III… Read More

1 hour ago

Top! Bank Sultra Raup Laba Rp326,19 Miliar di September 2024, Naik 23,80 Persen

Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) menorehkan kinerja keuangan yang positif sampai… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp42 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 7,56 Persen

Jakarta - Bank Mandiri hingga kuartal III 2024 berhasil mencatatkan laba bersih secara konsolidasi mencapai… Read More

2 hours ago

354 Saham Merah, IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.569

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (30/10) masih ditutup melemah ke… Read More

2 hours ago

Riset Trend Micro: Indonesia Terlalu Lama Tangani Serangan Siber

Jakarta - Perusahaan perangkat lunak asal Jepang, Trend Micro, merilis laporan bertajuk “Trend Micro Cyber… Read More

2 hours ago