Keuangan

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta – Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, jumlahnya perlahan terus menurun, tercatat per September 2024 lalu hanya ada 2 peserta di dalamnya.

Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan peserta pada September 2024 lalu, yang jumlahnya mencapai 108 peserta.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengungkapkan bahwa hal itu disebabkan karena program OJK, yakni Quick Wins.

Dengan program ini, OJK bisa mempercepat evaluasi dan penetapan hasil kelulusan dari peserta sandbox. Lagipula, jumlah 108 peserta ini disebutkan sudah cukup lama berada di sandbox. Hasan berujar, penetapan peserta ini ditentukan pada April 2024 lalu.

“Alhamdulillah secara bertahap penetapan hasil Sandbox ini dapat kami tuntaskan keseluruhannya sampai bulan April 2024 bagi seluruh 108 peserta sandbox dimaksud,” ujar Hasan dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK, dikutip, Sabtu, 2 November 2024.

Baca juga: OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Selain itu, Hasan menjelaskan kalau saat ini, OJK sudah mempersiapkan model bisnis agregator dan innovative credit scoring (ICS) di bawah pengawasan mereka. Artinya, kedua model bisnis ini tidak perlu lagi melewati sandbox yang OJK tetapkan.

“Calon penyelenggara ITSK yang memiliki model bisnis serupa dengan model bisnis yang ditetapkan tadi tentu tidak lagi perlu masuk dan melalui proses sandbox di OJK tetapi sudah dapat langsung menuju ke proses pendaftaran dan selanjutnya perizinan di OJK,” jelasnya.

121 Permintaan Konsultasi

Saat ini, Hasan meyakinkan bahwa jumlah peminat untuk regulatory sandbox tetaplah banyak. Pihaknya mencatat ada setidaknya 121 permintaan konsultasi untuk bergabung ke sandbox. Dan dari jumlah tersebut, 61 pihak telah mengembalikan form permintaan konsultasi dan 54 diantaranya sudah OJK fasilitasi konsultasinya.

Baca juga: OJK Bakal Terbitkan 3 Aturan Baru Pasar Modal di Akhir 2024, Ini Bocorannya

Ini menunjukkan tingginya antusiasme peserta yang hendak ikut ke dalam sandbox. Sebagai penutup, Hasan menegaskan kembali fungsi sandbox sebagai strategi untuk mengidentifikasi dan mengadopsi model bisnis ITSK. Hasan berharap, kalau inovasi ini bisa membawa dan memberi manfaat untuk industri jasa keuangan ke depannya.

“OJK akan terus mendukung pengembangan inovasi teknologi sektor keuangan dengan cara-cara yang kita harapkan terus mengedepankan aspek yang aman transparan dan berkelanjutan,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Yulian Saputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago