Keuangan

Jumlah Investor Tugu Insurance Tumbuh Pesat di 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta – Jumlah pemegang saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) terus meningkat di sepanjang 2024 dan melampaui perusahaan asuransi umum lainnya yang bersifat publik. Kenaikan ini disebabkan karena solidnya fundamental TUGU serta valuasi yang sudah terdiskon.

Mengacu pada data RTI Infokom, jumlah pemegang saham TUGU per akhir Mei 2024 mencapai 7.419 investor. Terdapat kenaikan 1.042 investor jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2023 yang mencapai 6.377 pemegang saham.

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, mengungkap, pertumbuhan investor saham TUGU mencerminkan optimisme para pemodal terhadap kinerja perseroan, di mana ia mencatat dari 12 perusahaan asuransi umum yang listing di BEI, ada sembilan emiten yang mencatatkan kenaikan jumlah investor di 2024 dan TUGU yang paling tinggi.

“Baik investor domestik maupun asing trennya melakukan akumulasi saham TUGU. Sepanjang 2024, asing net buy saham TUGU Rp8 miliar, meski nilainya relatif kecil karena size perusahaan asuransi umum di Indonesia semuanya masuk kategori small cap, inflow ke saham TUGU menjadi pendorong utama adanya aliran dana asing ke sektor asuransi yang mencapai Rp8,9 miliar,” imbuhnya.

Baca juga: Solvabilitas dan Profitabilitas Solid, Saham TUGU Jadi Buruan Investor

Azis mengungkap dua faktor utama mengapa jumlah pemegang saham TUGU yang merupakan Emiten Anak BUMN PT Pertamina (Persero) terus naik di sepanjang 2024 di antaranya kinerja keuangan yang masih terus tumbuh dengan kuat serta valuasinya yang terlampau murah.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan perseroan non-konsolidasian per 31 Mei 2024, TUGU yang memiliki branding name Tugu Insurance berhasil mencetak laba usaha asuransi senilai Rp285 miliar, dengan laba operasional TUGU sepanjang lima bulan awal 2024 tumbuh 60 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp178 miliar.

Peningkatan kinerja keuangan yang fantastis tersebut tidak luput dari pertumbuhan hasil underwriting di segmen asuransi umum yang mencapai Rp336 miliar per Mei 2024 atau naik 38 persen yoy dibanding Rp244 miliar pada Mei 2023.

Di sisi lain, pendapatan investasi perseroan juga meningkat 25 persen yoy menjadi Rp137 miliar pada Mei 2024 dari Rp110 miliar periode yang sama tahun sebelumnya. Di saat pendapatan perseroan mengalami peningkatan pesat, total beban operasional hanya tumbuh moderat.

Adapun, laporan bulanan Mei 2024 mencatat total beban operasional TUGU non-konsolidasi hanya naik 7 persen yoy menjadi Rp189 miliar. Sementara itu, total beban operasional TUGU pada periode yang sama di 2023 mencapai Rp176 miliar.

“Kinerja positif sepanjang lima bulan di tahun 2024 menjadi katalis positif yang memantik optimisme para investor tak terkecuali asing. Dengan capaian tersebut dan harga saham yang cenderung sideways dalam sebulan terakhir, maka valuasi TUGU menjadi atraktif sehingga wajar apabila diburu investor,” tambah Azis.

Baca juga: Kinerja Makin Moncer, TUGU Siap Geber Bisnis Non-Captive

Sebagai informasi, pada perdagangan Selasa (2/7), harga saham TUGU ditutup melemah 0,48 persen ke Rp1.045 per saham. Nilai kapitalisasi pasar TUGU mencapai Rp3,72 triliun dan setara dengan rasio Price to Book Value (PBV) sebesar 0,38 kali.

Sejumlah analis pun masih mempertahankan rekomendasi beli saham TUGU untuk 12 bulan ke depan dengan target harga di atas Rp2.000. Shinhan Sekuritas mematok target price saham TUGU di Rp2.050 sedangkan Kiwoom Sekuritas menetapkan target harga di Rp2.100. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Sepekan Naik 0,48 Persen, Simak Deretan Saham Perkasa yang jadi Penopang

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar 0,48 persen dalam periode perdagangan… Read More

46 mins ago

Masa Depan Cerah, Bangkok Bank Komitmen terhadap Strategi Connecting ASEAN

Jakarta - Presiden Bangkok Bank, Chartsiri Sophonpanich, mengaku optimistis akan masa depan ekonomi ASEAN yang… Read More

1 hour ago

Kena OTT KPK! Segini Kekayaan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Jakarta - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK), Minggu, 24… Read More

1 hour ago

Ini Daftar Negara dengan Tarif PPN Tertinggi, Ada Indonesia?

Jakarta - Pemerintah memastikan bahwa kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai… Read More

2 hours ago

Libur Pilkada, Investor Diimbau Cermati 2 Sentimen yang akan Pengaruhi Laju IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan tipis dalam sepekan terakhir sebesar 0,48… Read More

3 hours ago

Mandiri Utama Finance Tebar Promo Pembiayaan di Pameran Otomotif GJAW 2024

Tangerang - PT Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus… Read More

3 hours ago