Sharia Insight

Jokowi : WIEF, Kekuatan Islam Untuk Mengubah Ekonomi Dunia

Jakarta – Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantanga, termasuk bagi ekonomi islam di dunia. Pasalnya, ekonomi global dihadapkan pada krisis ekonomi, selain juga diwarnai berbagai teror diseluruh dunia serta ketidakstabilan politik di berbagai negara. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada perhelatan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 yang berlangsung pada 2-4 Agustus 2016.

Karenanya, Jokowi mengajak seluruh delegasi untuk dapat menggunakan beberapa kekuatan yang paling fundamental. Kekuatan pertama adalah kekuatan pemuda-pemudi muslim. Islam, ujar Jokowi, adalah agama dengan demografi terbaik dibanding agama lain, karena memiliki jumlah usia muda paling tinggi. Menurut Jokowi saat ini merupakan masa paling menguntungkan karena Islam mayoritas diisi oleh usia-usia produktif.  “Rata-rata usia muslim di dunia adalah 23 tahun, sementara non muslim adalah 30 tahun,” paparnya.

Kekuatan lain bagi negara-negara Islam yakni keuangan syariah. Jokowi menjabarkan, bahwa sistem keuangan syariah telah menjadi industri global dengan nilai multi triliun. Selain itu, Jokowi juga melihat bahwa Islam juga memiliki kekuatan besar dalam budaya. Bagaimana budaya muslim mampu memberikan kontribusi guna membawa dunia ke era ekonomi yang baru. Fashion, arsitektur serta jenis kesenian lain memliki potensi besar untuk dikembangkan.

Akan tetapi Jokowi juga mengingatkan, bahwa masyarakat muslim dunia juga harus menghadapi sebuah tantangan yang besar. Pengangguran, media, dan persepsi dunia terhadap islam menjadi penentu keberhasilan ekonomi negara-negara muslim.

“Dalam banyak komunitas muslim, kita menderita karena angka pengangguran yang masih tinggi terutama bagi para pemuda kita. Kita belum memiliki kekuatan di media, sosial, teknologi. Lebih jauh, kita belum memenangkan persaingan persepsi tentang Islam,” tegas Jokowi dihadapan para delegasi.

Ia juga menambahkan, bahwa hal ini lah yang perlu diwaspadai dan dicari solusinya bersama dalam World Islamic Economic Forum kali ini, “Dan bila kita tidak mendidik masyarakat kita, maka dunia akan meninggalkan kita dibelakang”.

Ini merupakan kali kedua WIEF diadakan di Indonesia. Acara  ini dihadiri beberapa perwakilan negara muslim seperti Pakistan, Malaysia, Republik Tajikistan, dan Kerajaan Yordania.(*)

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

11 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

12 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

12 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

14 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

14 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago