Jakarta – Perry Warjiyo yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), telah dicalonkan kembali untuk menduduki posisi bos Bank Sentral Indonesia untuk periode 2023-2028.
Pencalonan tersebut bukan tanpa alasan, hal ini didasari oleh kinerja Perry Warjiyo yang baik saat menghadapi masa krisis pandemi, ancaman resesi dan inflasi, akibat ketidakpastian geopolitik global.
Anggota Komis XI DPR-RI, Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa, pengajuan kembali Perry Warjiyo oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat dua periode menjadi kejutan yang luar biasa dan juga memiliki pertimbangan khusus.
“Pak Jokowi senang dengan ‘racikan jamu’ kebijakan yang dikeluarkan BI. Kalau Jokowi memainkan pedal gas dan rem, Perry Warjiyo memainkan jamu manis dan jamu pahit, untuk menghadapi turbulensi dan ketidakpastian ekonomi,” ucap Hendrawan kepada Infobanknews dikutip, 6 Maret 2023.
Lebih lanjut, Hendrawan menambahkan, sebenarnya Perry Warjiyo masih akan menghadapi berbagai tantangan ke depannya.
“Seperti, peran baru BI sesuai UU 4/2023, inflasi yg bandel, pengelolaan skema burden sharing defisit APBN, sistem pembayaran digital, fintech, digital currency, local currency setlement (LCS), dan lainnya,” imbuhnya.
Senada, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, menilai alasan Presiden kembali memilih Perry Warjiyo adalah tidak ingin gegabah dan asal mengganti Gubernur BI yang dianggap telah berhasil dan mampu bekerja sama dengan pemerintah.
“Kalau presiden merasa pak Perry tidak perform beliau tidak akan memilih pak Perry kembali. Kalau mau penyegaran seharusnya bukan dari internal BI. Internal BI akan memiliki pandangan dan arah kebijakan yang sama dengan pak Perry,” ucap Piter kepada Infobanknews.
Di samping itu, Ekonom, Paul Sutaryono, mengatakan bahwa dengan masih adanya ancaman resesi global yang diperkirakan juga akan berdampak pada Indonesia, sehingga dibutuhkan sosok yang berpengalaman dalam menghadapi krisis tersebut.
“Oleh karena itu, kini diperlukan tokoh Gubernur BI yang berpengalaman dan mampu menangani tugas kebanksentralan dengan baik,” tambahnya.
Paul mengungkapkan, pertimbangan lainnya yang mendukung Perry Warjiyo kembali dicalonkan sebagai Gubernur BI, karena bos Bank Sentral Indonesia tersebut sudah mampu menjaga kestabilan nilai tukar dan inflasi, serta tugas utama BI dalam sistem pembayaran. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More