Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui banyak pihak yang mengklaim program pemerintah terkait penyediaan listrik 35.000 Mega Watt (MW) dan transmisi 46.000 kilometer dalam waktu 5 tahun akan tercapai.
Jokowi menegaskan, bahwa angka 35.000 MW itu bukanlah target, melainkan kebutuhan yang harus diisi secepatnya jika ingin industri nasional serta usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang ada di desa-desa bisa ikut berkembang.
“Jadi saya sampaikan kepada Menteri. Dengan cara apapun ini harus bisa diselesaikan. Kalau biasa kerja satu shift ya sekarang kerja 3 shift. Kalau kerja 3 shift kan, 5 tahun kali 3, 15 tahun artinya dikerjakan siang malam,” ujar Jokowi seperti mengutip laman Setkab di Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.
Dia mengingatkan, bahwa program listrik 35.000 MW merupakan pekerjaan yang besar. Sehingga, dirinya berharap agar asosiasi terkait seperti Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) dan Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI) bisa ikut terlibat dalam proyek ini.
“Nanti, setelah ini rampung juga dalam mendistribusikannya ke rumah tangga, industri, ke hotel, dan lain-lain. Siapa sih yang bisa melakukan itu? Ya enggak ada yang lain, ya Bapak Ibu semuanya. Masa PLN mau nyambungin sendiri kan enggak mungkin,” tutup Jokowi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More