Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan defisit anggaran tahun 2020 akan berada pada 1,76 persen dari pendapatan domestik (PDB), atau sebesar Rp307,2 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat menyampaikan pidato APBN 2020 serta Nota Keuangan di Kompleks DPR RI Jakarta, Jumat (16/8). Jokowi menambahkan, fokus RAPBN diarahkan pada lima hal utama.
“Defisit anggaran tahun 2020 direncanakan sebesar 1,76 persen dari PDB, atau sebesar Rp307,2 triliun,” kata Jokowi.
Lebih rinci Jokowi menyebut, angka tersebut terdiri dari Pendapatan
Negara dan Hibah sebesar Rp2.221,5 triliun, serta Belanja Negara sebesar Rp2.528,8 triliun.
Jokowi menambahkan, fokus pertama Pemerintah adalah penguatan kualitas SDM untuk mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, terampil, dan sejahtera.
Kemudian fokus kedua pemerintah terkait akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Ketiga, lanjut Jokowi, Pemerintah juga fokus pada penguatan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi dan antisipasi aging population.
Keempat, Pemerintah juga fokus pada penguatan kualitas desentralisasi fiskal untuk mendorong kemandirian daerah. Dan terakhir, Pemerintah akan terus mengantisipasi ketidakpastian global. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More