Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar sejumlah pembangunan proyek strategis nasional bisa dipercepat. Ia mengatakan, kebutuhan listrik di Jawa dan Bali, misalnya, saat ini masih kurang lebih 21 ribu megawatt. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar ini, harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya. Karena kalau tidak, nanti 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa dan Bali.
“Artinya, akan ada pemadaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa dan Bali. Oleh sebab itu, kenapa saya selalu menyampaikan, saya ngotot 35.000 megawatt (MW) di seluruh Indonesia ini harus dipercepat, harus segera dikerjakan,” kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, ada beberapa kendala pembangunan listrik, utamanya berkaitan dengan perizinan dan pembebasan lahan. Namun saat ini, Pemerintah Provinsi, dengan Pemerintah Kabupaten, terus bekerja sama mengatasi krisis listrik, sehingga kekurangan bisa dicukupi.
Jokowi juga meminta agar seluruh Menteri dan Dirut PLN untuk sering turun ke lapangan. Hal itu agar langsung mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada sehingga dapat cepat diselesaikan. Ia beharap, target 35 ribu megawatt bisa segera dipenuhi.(*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More