Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar sejumlah pembangunan proyek strategis nasional bisa dipercepat. Ia mengatakan, kebutuhan listrik di Jawa dan Bali, misalnya, saat ini masih kurang lebih 21 ribu megawatt. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar ini, harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya. Karena kalau tidak, nanti 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa dan Bali.
“Artinya, akan ada pemadaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa dan Bali. Oleh sebab itu, kenapa saya selalu menyampaikan, saya ngotot 35.000 megawatt (MW) di seluruh Indonesia ini harus dipercepat, harus segera dikerjakan,” kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, ada beberapa kendala pembangunan listrik, utamanya berkaitan dengan perizinan dan pembebasan lahan. Namun saat ini, Pemerintah Provinsi, dengan Pemerintah Kabupaten, terus bekerja sama mengatasi krisis listrik, sehingga kekurangan bisa dicukupi.
Jokowi juga meminta agar seluruh Menteri dan Dirut PLN untuk sering turun ke lapangan. Hal itu agar langsung mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada sehingga dapat cepat diselesaikan. Ia beharap, target 35 ribu megawatt bisa segera dipenuhi.(*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More