Jakarta – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo mengatakan, secara perlahan Indonesia akan berupaya mengurangi impor aspal, hingga pada dua tahun mendatang (2024) akan benar-benar menyetop impor salah satu jenis bahan tambang ini.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, pasalnya dari total aspal di dalam negeri, 95% diantaranya merupakan impor. Padahal, di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, memiliki 662 juta ton deposit aspal.
“Dua tahun lagi saya beri waktu, stop yang namanya impor aspal. Semuanya harus di supply dari Pulau Buton. Ini kesempatan kepada semuanya untuk investasi, segera bangun industri aspal di Buton. Pasarnya jelas ada di dalam negeri dan sebagian bisa di ekspor,” ujarnya, di Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
Menurutnya, sebelum mayoritas penggunaan aspal dalam negeri merupakan impor, dulu produksi dan pengolahan aspal pernah di lakukan di Buton namun dihentikan karena banyak yang bilang aspal impor lebih murah.
“Karena (jika impor) pajak, royalti, dividen, semuanya tidak akan masuk ke dalam negeri. Yang menikmati orang luar,” kata Jokowi.
Ia mengatakan, kebutuhan aspal nasional dalam setahun sebesar lima juta ton. Jika lima juta ton per tahun, artinya Indonesia memiliki waktu sekitar 120 tahun untuk mwbgelola aspal di Buton. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More