Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk bisa memanfaatkan arus modal asing yang telah masuk ke Indonesia dengan baik. Sehingga nantinya akan memberikan sentimen positif pada pasar keuangan Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke BEI dan dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal, di Jakarta, Selasa, 4 Juli 2017. Menurutnya, sampai saat ini, arus modal asing yang masuk ke Indonesia terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan catatannya, kata Jokowi, arus modal asing yang masuk ke Indonesia dari Januari sampai Juni 2017 tercatat sudah mencapai Rp124 triliun. Sedangkan bila dibandingkan dengan sepanjang tahun lalu arus modal asing tercatat Rp126 triliun.
“Kepercayaan ini momentum yang tadi saya sampaikan ke bursa harus betul-betul dimanfaatkan dijaga sehingga memberikan manfaat kepada negara kita. Tahun kemarin 1 tahun saja angkanya Rp126 triliun, ini baru setengah tahun sudah Rp124 triliun,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan optimisme bahwa arus modal asing yang masuk ke Indonesia di sepanjang tahun ini akan bisa mencapai dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun lalu. Oleh sebab itu, momentum ini harus dimanfaatkan dengan maksimal.
“Kita harus optimistis. Ini terlihat baru setengah tahun saja sudah masuk Rp124 triliun. Ini kan memberikan optimisme kita,” ucap Jokowi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More