Jakarta – Indonesia akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045, tepat saat usai kemerdekaan mencapai 100 tahun. Pada masa itu, Indonesia ditargetkan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara adidaya.
Meski momentum bersejarah tersebut masih terjadi sekitar seperempat abad lagi. Namun, untuk mewujudkannya butuh persiapan matang jauh-jauh hari. Salah satunya, kemampuan eksekusi yang baik.
Presiden RI Joko Widodo mengatakan, Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan perencanaan yang baik dan diikuti dengan kemampuan eksekusi yang baik.
“Untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dibutuhkan smart execusion baik,” kata Jokowi saat menghadiri acara peluncuran Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Juni 2045.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Ini Tantangan yang Harus Dihadapi
Menurut Jokowi, untuk mencapai kemampuan eksekusi yang baik dibutuhkan sosok pemimpin yang berkualitas. Harus berani dan pandai mencari solusi, terpenting memiliki nyali besar dalam memimpin negara Indonesia.
“Harus diikuti juga dengan smart leadership dan strong leadership untuk mencapai Indonesia Emas 2045 mendatang,” jelasnya
Jokowi menilai, kemampuan eksekusi dan kepemimpinan yang baik inilah yang bisa melanjutkan pembangunan di Tanah Air sehingga mencapai Indonesia Emas 2045.
“Harus adanya keberlanjutan dan kesinambungan. Kalau sudah sampai kesatu, kedua, ketiga sampai bangku SMA harusnya diteruskan sampai Universitas. Jangan kembali lagi ke SD,” terangnya.
Menariknya, Jokowi mengibaratkan kepemimpinan ibarat seperti tongkat estafet. Mantan wali kota Solo itu tidak ingin kepemimpinan seperti meteran SPBU.
“Kepemimpinan ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin. Jika meteran pom bensin itu dimulai dari nol. Apakah kita mau seperti itu? Tidak kan? Masa kayak meteran pom bensin,“ujar Jokowi berkelar.
Tak ketinggalan, Jokowi juga menyebut pentingnya menjaga stabilitas bangsa supaya Indonesia bisa menjadi negara maju di 2045. Menututnya, tidak ada satu negara di dunia yang mencapai kemakmuran ketika negaranya terpecah dan tidak stabil.
“Tidak akan ada negara maju jika kondisinya terpecah belah. Kisruh terus tidak akan bisa mencapai kemakmuran,” tegasnya.
Baca juga: Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial jadi Kendala Visi Indonesia Emas 2045
Selain itu, pembangunan Indonesiasentris menjadi penting. Jokowi menyinggung hilirisasi yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
“Hilirisasi industri sangat penting. Inilah nanti yang melompatkan Indonesia jika hilirisasi berhasil,” terangnya.
Ia mencontohkan, membangun hilirisasi mineral dan ekosistem EV baterai. Bagaimana Indonesia yang hanya ekspor produk mentahan semata.
“selama ini kita hanya ekspor mentahan seperti nikel saja, padahal, bisa jadi prekusor, bisa jadi litium baterai,” pungkasnya.(*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More