Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar masyarakat Indonesia untuk gemar dan rajin menabung di berbagai produk dan jasa keuangan sejak dini.
Pasalnya dengan peningkatan budaya menabung, maka ke depan masyarakat dapat membantu dan mendukung pula pembiayaan pembangunan nasional.
Rendahnya gerakan menabung masyarakat Indonesia terlihat dari masih adanya masyarakat yang menabung di bawah bantal. Tak tanggung-tanggung, Jokowi bahkan mendapat informasi bahwa ada masyarakat yang menabung di bawah bantal sampai Rp1 triliun.
“Ternyata masih banyak masyarakat kita yang menyimpan uang di bawah bantal, di bawah kasur. Saya mendapat informasi bahwa ada yang menyimpan uang di bawah bantal itu capai Rp1 triliun,” kata Jokowi di acara ‘Ayo Menabung’ di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Senin 31 Oktober 2016.
Seharusnya kata dia tabungan itu masuk ke perbankan, tidak konvensional seperti di bawah bantal. Sebab jika terjadi hal-hal di luar dugaan, malah justru membuat masyarakat yang menabung di bawah bantal menderita.
“Harusnya itu tabungan masuk ke perbankan. Dan saya senang itu harus dimulai dari pelajar agar semuanya gemar menabung,” tegas Jokowi.
Apalagi lanjutnya rasio tabungan (saving) terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) masih relatif rendah. Rasio saving terhadap PDB di Indonesia hanya sekitar 31%.
Prosentase tersebut jauh lebih rendah Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Filipina 46%, Singapura 49%, dan Tiongkok 49%. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Jumlah perusahaan antre penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menunjukannya komitmennya dalam mendorong pengembangan dan penguatan industri… Read More
Depok - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menganugerahkan penghargaan Wirakarya Adhitama kepada… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 0,33 persen di… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pada minggu kedua Oktober 2024 terjadi aliran modal asing… Read More