Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mendorong pengembangan koperasi. Ia mengatakan, dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat, semua koperasi di Indonesia harus berbenag diri. Untuk itu, Jokowi menyarankan para pelaku usaha koperasi di Indonesia untuk saling bergabung, sehingga akan membuat sebuah usaha memiliki skala ekonomi yang tinggi.
“Negara saja bergabung kok, ya kan? Uni Eropa bergabung, TPP bergabung, RCEP bergabung, ASEAN bergabung. Kalau kita dan koperasi yang kecil tidak bergabung, akan jadi apa kita?” kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut menanggapi laporan Menteri Koperasi dan UKM yang menyebutkan bahwa saat ini ada 212 ribu koperasi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, yang aktif hanya 150 ribu. Artinya, sekitar 62 ribu tidak aktif. “Ini potret yang harus kita sampaikan apa adanya. Tapi kita harus memperbaiki, harus dibenahi,” ungkap Jokowi
Dengan bergabungnya para pelaku usaha koperasi ke dalam satu kesatuan, lanjut Presiden, maka akan diperoleh kemudahan pembiayaan dari pihak perbankan. Selain itu, rencana bisnis juga akan lebih mudah untuk dibuat.
“Dapatnya kalo pinjam tidak hanya Rp20 juta, karena bareng-bareng pinjamnya bisa seperti korporasi, Rp2 triliun-Rp3 triliun. Ini yang bisa efisien dan bisa bersaing,” jelasnya lagi.
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More