Ilustrasi Keuangan Syariah/Istimewa
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pelaku industri keuangan syariah untuk mengembangkan ekonomi syariah berbasis sektor padat karya serta industri halal. Menurutnya, kedua hal tersebut sangat potensial guna menyerap tenaga kerja di masa Pandemi Covid-19.
“Pengembangan ekonomi syariah yang berbasis sektor padat karya dan industri halal juga sangat potensial untuk memperluas penyerapan tenaga kerja dan membuka peluang usaha baru,” kata Jokowi saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) melalui video conference di Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai banyak produk halal unggulan serta produk makanan serta produk kosmetik yang mendunia. Menurut Jokowi, dengan keunggulan produk tersebut Indonesia mampu menjadi pusat fesyen muslim global ke depannya.
“Kita bahkan punya cita-cita menjadi pusat fashion muslim terbesar di dunia sayangnya potensi yang besar dalam industri halal ini juga belum dimanfaatkan dengan baik,” tambah Jokowi.
Oleh karena itulah upaya pengembangan yang terintegrasi dan komprehensif perlu terus dilakukan melalui pengembangan ekosistem industri syariah. Tak hanya itu, menurut Jokowi, hal yang perlu dibenahi ialah regulasi yang harus simpel dan efisien. Pemerintah juga terus mengembangkan keahlian serta kemampuan SDM agar dipersiapkan dengan baik dalam persaungan global. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting IHSG dibuka menguat 0,35 persen ke level 8.568 pada perdagangan awal pekan terakhir… Read More
Poin Penting IHSG rawan koreksi dan berpotensi turun ke area 8.464-8.493. Tekanan jual masih dominan,… Read More
Oleh Anna Sardiana, Akademisi - Dosen Indonesia Banking School Jakarta DALAM satu dekade terakhir, keuangan… Read More
Poin Penting Kredit Bank Mandiri naik 13,1% menjadi Rp1.452 triliun. DPK tumbuh 15,9% dengan aset… Read More
Poin Penting STRK agresif ekspansi ke pasar ekspor di tengah lesunya pasar domestik. Capex Rp10… Read More
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 ke level 8.537,91, seiring turunnya… Read More