Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis dengan perekonomian Indonesia ke depan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dibandingkan negara lain, masih pada posisi sangat baik.
Dia mengatakan, hal ini tercermin pada laju inflasi dan defisit transaksi berjalan yang masih berada pada tingkat yang terkendali. Meski begitu, masih ada tantangan perekonomian, baik dari eksternal maupun domestik.
“Hanya dengan optimisme lah kita bisa melalui tantangan dan rintangan-rintangan ke depan,” ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan BI, di Jakarta, Selasa, 22 November 2016. (Baca juga: BI-Pemerintah Sinergi Dorong Perekonomian)
Lebih lanjut dia menilai, ada tiga hal yang perlu dibenahi dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Pertama, pemberantasan korupsi dan pungutan liar. Kedua, inefisiensi birokrasi. Dan ketiga, ketertinggalan infrastruktur.
“Program-program deregulasi pemerintah dilakukan untuk menjawab tantangan dalam ketiga aspek tersebut. Apabila hal tersebut dapat diselesaikan, Indonesia akan memiliki sebuah pondasi yang kuat untuk tinggal landas menuju level yang lebih baik,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More