Pemerintah Suntik Modal PT KAI Rp3,6 Triliun
Pembangunan kereta cepat di Indonesia akan menggunakan perusahaan gabungan yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Indra Haryono
Jakarta–Rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan melibatkan BUMN dari kedua negara, Indonesia dan Tiongkok. Skema yang akan digunakan dari kerja sama ini adalah perusahaan joint venture.
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng mengatakan, joint venture ini merupakan anak usaha dari BUMN kedua negara yang sudah ditunjuk. Menurutnya, dengan menggunakan anak usaha BUMN, anggaran pembangunannya tidak akan menggunakan anggaran negara.
“Dibandingkan dengan skema lainnya, joint venture ini akan lebih menguntungkan kedua belah pihak. Skema ini tidak akan menggunakan dari pemerintah sehingga tidak akan memberikan tekanan fiskal untuk Indonesia,” jelasnya.
Dia melanjutkan, keuntungan lainnya yang didapat Indonesia adalah menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi 60% dan sisanya dipegang oleh BUMN Tiongkok. Melalui skema ini akan memberikan keuntungan yang jelas bagi Indonesia. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More