Pemerintah Suntik Modal PT KAI Rp3,6 Triliun
Pembangunan kereta cepat di Indonesia akan menggunakan perusahaan gabungan yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Indra Haryono
Jakarta–Rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan melibatkan BUMN dari kedua negara, Indonesia dan Tiongkok. Skema yang akan digunakan dari kerja sama ini adalah perusahaan joint venture.
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng mengatakan, joint venture ini merupakan anak usaha dari BUMN kedua negara yang sudah ditunjuk. Menurutnya, dengan menggunakan anak usaha BUMN, anggaran pembangunannya tidak akan menggunakan anggaran negara.
“Dibandingkan dengan skema lainnya, joint venture ini akan lebih menguntungkan kedua belah pihak. Skema ini tidak akan menggunakan dari pemerintah sehingga tidak akan memberikan tekanan fiskal untuk Indonesia,” jelasnya.
Dia melanjutkan, keuntungan lainnya yang didapat Indonesia adalah menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi 60% dan sisanya dipegang oleh BUMN Tiongkok. Melalui skema ini akan memberikan keuntungan yang jelas bagi Indonesia. (*)
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More