Jakarta – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya pengawasan sistem perbankan guna terus menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Hal tersebut disampaikan pada sambutannya di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan OJK di Ritz-Carlton Jakarta. Dirinya mengingatkan bahwa pengawasan tersebut penting guna mengantisipasi dan menghindari adanya krisis moneter pada tahun mendatang
“Kita tentunya harus pahami artinya adalah sistem perbankan tidak semudah masa lalu, harus punya tingkat pengawasan yang baik,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat 11 Januari 2019.
Dirinya juga mengatakan bahwa industri jasa keuangan saat ini harus belajar dari pengalaman krisis pada tahun 1998 lalu dimana persaingan tidak sehat antar perbankan hampir saja meluluhlantakkan perekonomian Indonesia.
Baca juga: Perbankan Dihimbau Tidak Berlebih Respon Kenaikan Suku Bunga AS di 2019
Oleh karena itu, adanya peran regulator salahsatunya Otoritas Jasa Keuangan juga sangat penting guna terus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
“Sebelum krisis, ada 250 bank di negeri ini, kita mengetahui akibatnya persaingan tidak sehat menyebabkan krisis yang hampir meluluhlantakan ekonomi kita semuanya,” kata Jusuf Kalla.
Menurutnya, berbagai kebijakan pemerintah dan regulator juga diperlukan guna terus mendukung industri keuangan agar dapat terus tumbuh. Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau agar seluruh industri jasa keuangan dapat berkolaborasi dan ikut andil dalam meningkatkan perekonomian nasional. (*)
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More