Tahun ini memang merupakan tahun yang sungguh tidak biasa. Diawali dengan pilihan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa yang mengakibatkan kejutan besar di seluruh dunia. Kemudian, peristiwa politik pilpres AS yang ikut mempengaruhi volatilitas pasar. Apabila Trump menjadi Presiden AS, reaksi pasar pun akan setidaknya setara dengan itu.
“Kita juga menyaksikan melejitnya popularitas Pokémon di tahun ini, jadi kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa masih akan ada berbagai kejutan lain di sisa tahun 2016” imbuh Jameel.
Pasar kini dihadapkan pada kenyataan bahwa, walaupun kecil, peluang Donald Trump untuk memenangi Pilpres AS semakin besar. Trumph dapat saja menjadi orang paling berkuasa di dunia ini beberapa hari lagi. Namun sekali lagi, Jameel menjelaskan bahwa pasar finansial belum merefleksikan kemungkinan tersebut dan masalahnya, para investor pun baru mulai memperhitungkan premi risiko yang ada.
Sejarah kembali berulang karena situasi yang persis sama telah terjadi sebelum voting referendum Brexit, dan reaksi dari pasar finansial kali ini secara teoretis seharusnya akan jauh lebih parah. Sementara, investor akan terus berusaha melakukan tindakan antisipasi untuk mengurangi berbagai risiko yang ada.(*) (Baca juga : Pilpres AS dan Dampaknya Ke Pasar Komoditas)
Page: 1 2
Photo by: Khoirifa Read More
Jakarta – PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin) berhasil menggenjot pendapatan operasional hampir 84… Read More
Jakarta – PT Bank QNB Indonesia Tbk membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp86,41 miliar secara… Read More
BTN menggelar Analyst Meeting Kinerja Keuangan Kuartal I 2025 di Jakarta, Kamis 24 April 2024.… Read More
Jayapura – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Papua menggelar Seminar Nasional bertajuk “Implementasi… Read More
Jakarta - Susunan Dewan Komisaris Danantara, lembaga sovereign wealth fund milik Indonesia, resmi dibentuk. Berdasarkan… Read More