Tahun ini memang merupakan tahun yang sungguh tidak biasa. Diawali dengan pilihan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa yang mengakibatkan kejutan besar di seluruh dunia. Kemudian, peristiwa politik pilpres AS yang ikut mempengaruhi volatilitas pasar. Apabila Trump menjadi Presiden AS, reaksi pasar pun akan setidaknya setara dengan itu.
“Kita juga menyaksikan melejitnya popularitas Pokémon di tahun ini, jadi kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa masih akan ada berbagai kejutan lain di sisa tahun 2016” imbuh Jameel.
Pasar kini dihadapkan pada kenyataan bahwa, walaupun kecil, peluang Donald Trump untuk memenangi Pilpres AS semakin besar. Trumph dapat saja menjadi orang paling berkuasa di dunia ini beberapa hari lagi. Namun sekali lagi, Jameel menjelaskan bahwa pasar finansial belum merefleksikan kemungkinan tersebut dan masalahnya, para investor pun baru mulai memperhitungkan premi risiko yang ada.
Sejarah kembali berulang karena situasi yang persis sama telah terjadi sebelum voting referendum Brexit, dan reaksi dari pasar finansial kali ini secara teoretis seharusnya akan jauh lebih parah. Sementara, investor akan terus berusaha melakukan tindakan antisipasi untuk mengurangi berbagai risiko yang ada.(*) (Baca juga : Pilpres AS dan Dampaknya Ke Pasar Komoditas)
Page: 1 2
Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sejumlah rekening milik Ivan Sugianto… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (15/11), pukul 9.00 WIB Indeks Harga Saham… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang, hari ini, Jumat, 15 November… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More