Deklarasi Capres Berikan Sentimen Positif Pada Pasar
Jakarta–Dalam rangka meningkatkan kinerja industri perdagangan berjangka komiditi, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI bekerja sama dengan Jakarta Future Exchange (JFX) dan Bappebti untuk meluncurkan Sistem Informasi Transaksi Nasabah (SITNa) yang rencananya dilakukan pada 10 November 2015.
Latar belakang peluncuran SITNA adalah untuk memberikan tambahan informasi oleh SRO kepada investor atas transaksi yang telah dilakukan. Jadi, selain monitoring transaksi nasabah melalui laporan konfirmasi transaksi (trade confirmation) yang disediakan oleh pialang berjangka, maka setiap nasabah yang melakukan transaksi kontrak berjangka dapat juga memonitor hasil transaksinya melalui SITNA secara real time dari waktu ke waktu.
Direktur Utama JFX, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, kerja sama KBI dengan JFX menghadirkan SITNa adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. SITNa membantu dan memudahkan nasabah untuk membantu transaksi secara online.
“Kami berharap dengan hadirnya SITNa, maka industri perdagangan berjangka, khususnya perdagangan di JFX akan berkembang lebih baik lagi,” kata Paulus, di Jakarta, Rabu, 4 November 2015.
Untuk keperluan memonitor transaksi melalui SITNa, menurut Paulus, setiap nasabah akan diberikan user name dan password melalui pialang. Selanjutnya nasabah dapat mengakses pada laman www.sitna-kbi.com.
SITNa, kata Paulus, di desain untuk dapat dipergunakan melalui beragam perangkat. SITNa secara dinamis mendukung ukuran layar yang berbeda-beda pada perangkat mobile baik berupa tablet maupun smartphone ataupun perangkat komputer desktop dan laptop yang terhubung ke internet.
“SITNa mulai aktif berfungsi secara penuh pada 10 November 2015. Apabila terdapat hal-hal yang perlu ditanyakan lebih lanjut oleh Nasabah tentang transaksinya, nasabah yang bersangkutan dapat berhubungan langsung dengan pialang anggota kliring, di mana nasabah tersebut melakukan transaksi,” ungkap dia.
SITNa sendiri diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah, memberikan kenyamanan nasabah bertansaksi, dan meningkatkan transparansi, serta menaikkan citra positif industri perdagangan berjangka. (*) Dwitya Putra
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More
Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More