Eropa–Meningkatnya pengangguran di Eropa berpotensi menurunkan kemampuan para pekerja di Eropa. Tak heran, tingkat produktifitas di kawasan ini mengalami penurunan. Inggris misalnya, pekerja terlatih di negara ini mengalami penurunan 4% sejak 2008. Penurunan ini merupakan yang terbesar di Uni Eropa.
Sebaliknya, di Jerman tingkat produktifitasnya masih relatif sangat baik. Bahkan, Jerman menjadi contoh bagi Eropa karena mampu menjaga keterampilan kerja dan tingkat produktivitas yang tinggi.
Jerman, sebagai ekonomi terbesar Eropa – berinvestasi lebih 50% lebih tinggi daripada rata-rata negara-negara lain dalam hal penelitian dan pengembangan.
The IPPR menyambut kebijakan retribusi pekerja magang dan target untuk menciptakan tiga juta pekerja magang. Lembaga ini juga menyarankan Kanselir, George Osborne, untuk menahan diri melanjutkan pemotongan anggaran pendidikan dan ketrampilan.
Sementara itu, Catherine Colebrook, Kepala Ekonom IPPR mengatakan, untuk Inggris, tugas bagi para pembuat kebijakan adalah memastikan bahwa Inggris terus berinvestasi dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing secara global.”Partisipasi orang dewasa dalam pendidikan dan pelatihan di Inggris anjlok sejak 2008 lalu, (penurunnya) melebih dari di negara lain ” ujar dia. (*) Apriyani Kurniasih
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More