Jakarta – Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tetsuya Watanabe melihat potensi ekonomi yang besar dari negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN).
Melansir Nikkei pada Kamis, 23 November 2023, Watanabe berharap bahwa ASEAN dan Jepang mampu menumbuhkan perekonomian bersama. Seruan ini berdekatan dengan perayaan 50 tahun persahabatan ASEAN dan Jepang.
“Saya ingin mereka menyampaikan pesan bahwa kita bisa bersama-sama membentuk masa depan dalam isu-isu seperti dekarbonisasi dan teknologi digital,” kata Watanabe kepada Nikkei dalam sebuah wawancara.
Baca juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ini yang Harus Dilakukan Presiden Terpilih 2024
Data dari Nikkei menyebut kalau negara-negara di ASEAN memiliki sekitar 700 juta penduduk. Perekonomian dari mayoritas negara tumbuh sekitar 5 persen per tahun, dan bahkan ada yang memprediksi perekonomian ASEAN akan melampaui Jepang pada 2030.
Menurut Watanabe, kesenjangan dalam infrastruktur di sejumlah negara ASEAN memungkinkan teknologi digital diterapkan dengan cepat. Kecepatan dalam penerapan ini mampu menarik investasi dari luar, sehingga menghasilkan siklus yang positif.
“Usia rata-rata negara di ASEAN juga cukup rendah. Misalnya 29 tahun di Indonesia dan 27 tahun di Filipina. Negara-negara ini juga dapat mengembangkan kelas menengah yang besar seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Banyak startup yang diluncurkan,” lanjut Watanabe.
Berbeda dengan Jepang, yang menurut Watanabe, mengalami perlambatan pertumbuhan dan penyusutan populasi meskipun negara ini masih memimpin dalam bidang teknologi. Terbaru, ekonomi mereka bahkan terkontraksi 2,1 persen secara year-on-year (yoy). Penurunan ekonomi ini membuat Jepang harus siap menghadapi potensi resesi.
Di sini, Watanabe khawatir bahwa sebagian masyarakat Jepang masih melihat ASEAN sebagai wilayah yang harus dibantu, karena bantuan ekonomi yang diberikan Jepang kepada negara-negara tersebut dalam beberapa dekade terakhir. Watanabe berharap kalau Perusahaan-perusahaan Jepang harus melihat ASEAN sebagaimana adanya.
Baca juga: Bank of America Optimis Tahun Politik Tak Akan Hambat Laju Ekonomi RI
“Saya ingin mereka (perusahaan Jepang) menerima ASEAN sebagai mitra, alih-alih menciptakan hubungan guru-mentor dan membuka tangan terhadap mereka,” tuturnya.
“Kita harus menggabungkan potensi pertumbuhan ASEAN dan energi muda yang inovatif dengan pengalaman dan kemampuan Jepang dalam membangun institusi guna membawa kemakmuran dan pertumbuhan di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik,” pungkasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More