Jakarta – Emak-emak asal Makassar, Sulawesi Selatan bernama Suniarti Daeng Kanang mendadak viral di media sosial. Dalam sebuah video yang beredar di masyarakat, Suniarti terlihat memamerkan perhiasan emas seberat 180 gram di tubuhnya.
Suniarti merupakan salah satu warga Makassar yang baru saja menjalankan ibadah haji tahun ini. Setelah menjalani ibadah haji, Suarnati mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, pada kloter pertama, tepatnya pada Rabu, 5 Juli 2023.
Selepas mendarat di Tanah Air, jemaah haji yang diketahui berprofesi sebagai pengusaha makanan tersebut merekam aksi pamer perhiasan emas dalam sebuah video.
Video tersebut ditayangkan di media sosial dan mendadak viral. Tak ayal, aksi pamer perempuan berusia 46 tahun ini pun berbuntut panjang. Aksinya ‘terendus’ Bea Cukai Makassar.
Setelah diperiksa Bea Cukai Makassar, ternyata emas yang dibawa Suarnati dari Tanah Suci bukanlah emas asli alias imitasi.
Baca juga: Harga Emas Makin Kinclong, Mahar Nikah Ikut Naik? Cek Tipsnya
Terlepas dari kasus viral emak-emak haji yang membawa emas imitasi dari Arab Saudi, bagi masyarakat umum penting halnya untuk membedakan antara emas asli dan palsu. Terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi emas. Merangkum berbagai sumber, berikut cara membedakan emas asli dan palsu:
1. Lihat Fisik
Melansir situs resmi PT Antam Tbk, perbedaan emas asli dan emas palsu dapat dilihat dari fisiknya. Emas murni atau emas batangan mempunyai tanda-tanda khusus, seperti cap yang menandakan kadar emas tersebut.
Tanda ini menggunakan satuan fineness, yang lazim dikenal dengan menggunakan satuan karat dalam angka mulai dari 10K, 18K, dan 24K.
2. Gosok Emas
Cara kedua, pegang emas dengan baik kemudian coba gosokkan permukaan emas menggunakan telapak tangan atau telunjuk.
Apabila setelah digosok warnanya memudar dan tidak seragam, dapat dipastikan emas palsu.
3. Gigit Emas
Semakin tingginya kadar karat, emas akan semakin lunak. Cara mengetahui asli atau palsunya emas paling mudah dengan menggigit bagian permukaan emas. Apabila setelah melakukannya ada bekas gigitan yang tertinggal, maka berarti emas asli.
Meski begitu, disarankan untuk tidak terburu-buru untuk membelinya karena bisa saja material yang menyusun emah palsu tersebut adalah timah, karena logam timah juga termasuk golongan logam lunak.
4. Goreskan ke Keramik atau Kertas
Cara lain mengetahui emas asli dan palsu, yaitu dengan menggunakan keramik atau keras. Jika emas digoreskan ke keramik atau kertas tidak menyisahkan bekas, itu artinya emas tersebut asli. Namun, perlu diketahui bahwa cara ini dapat berisiko merusak emas.
5. Dekatkan dengan Magnet
Terakhir, seperti diketahui, emas termasuk logam yang sifatnya non magnetis. Ini berarti jika didekatkan dengan magnet, emas tidak akan tertarik atau menempel.
Perlu diingat, pengujian satu ini tidak mengartikan jaminan keaslian emas, karena masih ada banyak sekali logam lain yang bersifat non magnetis. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More