News Update

Jeli Lihat Peluang, Pengrajin Boneka Beralih Produksi Masker

Jakarta – Perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 membuat para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tertekan. Pelaku UMKM dituntut harus jeli memanfaatkan peluang serta adaptif agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Salah satu contoh pelaku UMKM yang mampu membaca situasi dan mengikuti perubahan di masyarakat yakni Erwin (26), pengusaha boneka di Cikampek yang semenjak adanya pandemi kini memproduksi masker. Erwin merupakan salah satu debitur UMKM naik kelas binaan BRI, yang saat ini mendapatkan fasilitas pinjaman Kupedes Komersial BRI. Ia sudah menjadi debitur sejak 5 tahun lalu dengan pinjaman awal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI.

“Secara aktif saya berkomunikasi dan berkonsultasi dengan pihak BRI terkait pemenuhan kewajiban saya, dan Alhamdulillah dari BRI Cabang Cikampek sangat kooperatif sehingga sampai dengan saat ini pinjaman saya tetap lancar,” kata Erwin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin 27 April 2020.

Ia mengungkapkan, awalnya omset penjualan bonekanya menurun hingga 50% akibat pandemic COVID-19. “Permintaan dari luar Jawa utamanya Sumatera otomatis berhenti sejak bulan lalu, sementara penjualan secara online juga mengalami penurunan dibanding hari biasanya,” jelasnya

Dirinta tak patah arang, ia memutar otak untuk menemukan cara agar roda usahanya tetap berputar. Apalagi ia memiliki karyawan 4 orang yang sehari-hari memproduksi boneka untuk dijual. “Seketika itu saya berinisiatif untuk membuat masker dari kain, karena mengingat pada awal bulan Maret lalu ketersediaan masker cukup langka dan disisi lain permintaannya sangat tinggi,” imbuh Erwin.

Saat ini usahanya mampu memproduksi dan menjual antara 100 hingga 150 lusin masker kain, dimana penjualan tersebut mampu menutup penurunan omset penjualan dari semula 50% menjadi 20% saja. Meskipun dengan penjualan masker tersebut belum bisa menutupi penurunan omset penjualan secara menyeluruh, namun memberikan dampak positif setidaknya karyawan tetap bekerja seperti biasanya. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Target Ekonomi 8 Persen ‘Dinyiyirin’, Prabowo: Tunggu Tanggal Mainnya!

Jakarta – Presiden terpilih RI Prabowo Subianto mengakui target pertumbuhan ekonomi 8 persen di pemerintahannya… Read More

6 mins ago

Hadiri Festival Literasi Finansial, IFG Life Tegaskan Komitmen Dorong Literasi Keuangan

Jakarta – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) bersama dengan para stakeholders di sektor keuangan… Read More

1 hour ago

BNI Asset Management Gandeng Bank BTPN Perluas Jaringan Distribusi Reksa Dana

Jakarta - BNI Asset Management (BNI AM) pada hari ini (9/10) mengumumkan kerja sama dengan… Read More

1 hour ago

BI Sebut Penjualan Eceran September Terkontraksi Secara Bulanan, Gegara Ini

Jakarta - Kinerja penjualan eceran pada September 2024 diperkirakan tumbuh melambat secara bulanan dan tahunan.… Read More

1 hour ago

Ingin Berkarier di Perusahaan Top? Gen Z Harus Lakukan Ini

Jakarta - Belakangan, dunia kerja mulai didominasi Generasi Z atau Gen Z. Mereka yang lahir… Read More

2 hours ago

Sah! RUPSLB MD Entertainment Setujui Akuisisi Net TV Senilai Rp1,65 Triliun

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT MD Entertainment Tbk (FILM) yang… Read More

2 hours ago