Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (16/12) diprediksi masih akan melemah terbatas jelang rilis neraca dagang oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews. Dirinya menilai pelemahan rupiah diakibatkan oleh sentimen negatif data neraca dagang yang diprediksi akan defisit.
“Data Trade balance Indonesia konsensus nya masih ada sedikit defisit US$0,13 miliar. Bila hasil nya malah surplus mungkin bisa menambah sentimen positif untuk rupiah.” kata Ariston di Jakarta, Senin 16 Desember 2019.
Meski begitu, Ariston memprediksi sentimen positif masih akan terlihat dari tercapainya kesepakatan dagang AS dan China pada hari ini. Menurutnya, kesepakatan dagang yang sudah disepakati AS dan Tiongkok hari Jumat malam cukup mendorong pengutan rupiah. Hanya saja keduanya masih perlu waktu untuk membuat draft perjanjiannya.
“Potensi USD terhadap IDR pada Senin di level 13.900/US$ hingga 14.030/US$,” kata Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (16/12) Kurs Rupiah berada di level Rp13.995/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan pada penutupan perdagangan Jumat kemarin (13/12) yang masih berada di level Rp13.990/US$. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More