Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) pada hari ini Kamis (11/7) bertengger di harga USD57.946, di mana harga tersebut telah menunjukan pemulihan, karena sempat mengalami penurunan ke bawah harga USD55.000 pada perdagangan Senin (8/7).
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan bahwa, dalam seminggu terakhir pasar kripto mengalami masa-masa penuh gejolak di tengah penjualan Bitcoin oleh pemerintah Jerman dan kekhawatiran tentang distribusi pengembalian ke kreditur Mt. Gox yang sudah tidak beroperasi lagi juga menimbulkan kekhawatiran di pasar kripto saat ini.
“Namun, prospek bullish belum berakhir didukung oleh faktor makroekonomi. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan pada Selasa (9/7) bahwa mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi. Ini tampaknya mengisyaratkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan pelonggaran kebijakan,” ucap Panji dalam risetnya di Jakarta, 11 Juli 2024.
Baca juga: Bitcoin Kembali Menguat ke Level USD63.800, Simak Prospeknya
Meski begitu, Bitcoin berhasil pulih yang didorong oleh perdagangan ETF Bitcoin spot di AS. Menurut data SoSo Value mulai Senin (8/7) hingga Rabu (10/7), ETF ini mencatat arus masuk sebesar USD654,3 juta hanya dalam tiga hari perdagangan saja.
Adapun, pasar pada pekan ini tengah menantikan rilis data inflasi AS, dimulai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Kamis (11/7), yang diprediksi akan menjadi 3,1 persen yoy, lebih rendah dari periode sebelumnya di angka 3,3 persen yoy.
Baca juga: Pasar Kripto Wait and See Jelang Rilis CPI dan FOMC The Fed
“Jika angka inflasi yang diumumkan melampaui harapan pasar, ini akan berpotensi memberikan dampak negatif pada Bitcoin. Namun, jika angka inflasi sesuai dengan atau bahkan lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Bitcoin dan pasar kripto secara umum,” imbuhnya.
Sebagai informasi, dari sisi analisa teknikal, jika BTC bertahan di atas USD57.000, terdapat peluang menguji resistance USD60.000, tetapi jika turun di bawah USD57.000, BTC berpotensi kembali melemah ke USD54.000-55.000. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More