Market Update

Jelang RDG BI, IHSG Malah Dibuka Melemah 0,10%

Jakarta – Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pembukaan perdagangan pagi ini (19/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi ke level 6.759 atau melemah 0,10% dari dibuka di zona merah 6.765 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 116 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 7 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp117 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 66 saham terkoreksi, sebanyak 76 saham menguat dan sebanyak 173 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat adanya peluang rebound terbatas rawan profit taking, dari candle long legged doji dan closed di atas 5 Day MA pada hari ini. Trend bearish, selama di bawah 6.845. IHSG closing di atas 5 day MA (6.698) dan di bawah 6.990 (200 day MA).

Indikator MACD bearish, Stochastic netral, candle doji. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.845, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784, 6.715 DONE, 6.621 DONE, 6.557 DONE. Jika closed di atas 6.845, peluang menuju 6.906, 6.992, 7.128. Range breakout berada di 6.557 – 6.953.

“Level resistance berada di 6.808, 6.845, 6.885, 6.906 dengan support 6.755, 6.726, 6.688,. 6.638. perkiraan range di rentang 6.710 – 6.820,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 19 Januari 2023.

Pada perdagangan kemarin, sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mengalami kenaikan. Nikkei menguat signifikan setelah Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar minus 0,1%. Penguatan juga dibukukan oleh Shenzhen Index dan Hang Seng.

Beberapa bursa lain di Asia seperti IHSG dan Kospi mengalami penurunan. Hari ini Indonesia akan menyampaikan keputusan 7DRRR yang diperkirakan akan naik sebesar 25 bp menjadi 5,75%.

Dari Amerika Serikat (AS), Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan sebesar 1,81%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 1,56%, sementara indeks Nasdaq juga turun sebesar 1,24%.

Investor mengambil keuntungan dari kenaikan Januari 2023 yang kuat dan laporan penjualan ritel (retail sales) Desember yang mengecewakan (-1,1% mom) dibandingkan ekspektasi -0,8% mom sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang resesi.

Bursa Eropa bergerak variatif. Inggris mencatat inflasi sebesar 10,5% YoY pada Desember 2022, sesuai perkiraan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

13 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

14 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

16 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

17 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

17 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

20 hours ago