Market Update

Jelang RDG BI, IHSG Dibuka Melemah 0,22%

Jakarta – Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) siang nanti, pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (25/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) justru memasuki zona merah pada level 6.731 atau melemah 0,22%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 357 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp338 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 124 saham terkoreksi, sebanyak 134 saham menguat dan sebanyak 240 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG hari ini masih menunjukkan peluang kenaikan terbatas rawan profit taking, dari candle hanging man dan indikator di area netral. Trend bearish, selama di bawah 6.815. IHSG closing di atas 5 day MA (6.715), meski di bawah 6.926 (200 day MA).

Indikator MACD bearish, Stochastic netral, candle hanging man. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.811, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.733 DONE/6.656. Jika closed di atas 6.811, peluang menuju 6.851/6.971. Range breakout berada di 6.656 – 6.819.

“Level resistance berada 6.755/6.7572/6.787/6.824 dengan support 6.713/6.696/6.656/6.63 perkiraan range di 6.690 – 6.790,” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 25 Mei 2023.

Pada perdagangan kemarin (24/5) bursa Asia Pasifik mengalami koreksi, hampir semua bursa di kawasan Asia Pasifik mencatat penurunan, ini tercermin dari SSE Composite Index dan Hang Seng turun signifikan dengan indeks Hang Seng Tech melemah akibat penurunan saham teknologi China seperti Alibaba, Baidu dan Tencen.

Kemudian, Selandia Baru menaikkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 5,5% yangesuai perkiraan, penjualan ritel negara tersebut menurun 4,1% yoy pada kuartal I-2023, melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang lebih buruk dari perkiraan. Hari ini Bank Indonesia akan mengumumkan 7DRRR yang diperkirakan tetap di posisi 5,75%.

Adapun, dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,77%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,73%, sementara indeks Nasdaq turun sebesar 0,61%.

Dow Jones turun untuk hari keempat berturut-turut karena para legislator Amerika Serikat berjuang untuk mencapai kesepakatan mengenai batas utang negara, meningkatkan kekhawatiran akan potensi kegagalan pembayaran. Sedangkan, Inggris melaporkan inflasi sebesar 8,7% yoy pada April 2023, di atas ekspektasi, turun dibandingkan bulan sebelumnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Intip 4 Saham Rekomendasi Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

48 mins ago

Sinergi Bank Mandiri dan KAI bagi Pengguna Kereta

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Riduan memberikan sambutan disela acara penandatanganan MoU kerjasama layanan perbankan… Read More

2 hours ago

Marak Kudeta di Era Transisi, Setelah Kudeta Ketua KADIN, Kursi INA Digoyang?

TRANSISI kekuasaan sedang terjadi. Kendati baru akan dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, Prabowo… Read More

4 hours ago

Kisi-kisi OJK akan Kondisi Perbankan Pasca Pemangkasan BI Rate

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa penurunan suku bunga acuan atau BI Rate akan memengaruhi… Read More

10 hours ago

Jokowi Terima 10 Nama Calon Pimpinan dan Dewas KPK, Pansel: Berasal dari Aspirasi Publik

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima nama-nama calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan… Read More

11 hours ago

Soal Kasus Dugaan Gratifikasi IPO, OJK Tegaskan Pegawainya Tak Terlibat

Jakarta - Kasus dugaan gratifikasi lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam melakukan penawaran umum… Read More

12 hours ago