Market Update

Jelang Pidato Kenegaraan Jokowi, IHSG Dibuka Melemah 0,25 Persen

Jakarta – Jelang pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah ke level 6897,65 atau melemah 0,25 persen dari level 6915,10 pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (16/8).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 496 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 25 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp324 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 114 saham terkoreksi, sebanyak 127 saham menguat dan sebanyak 262 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat Terbatas di Level 6.890-6.971

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyatakan bahwa, sesuai dengan prediksi IHSG masih akan berada sideways di level 6850-6950, di level support 6850-6900 dan resistance 6930-6950.

“Kemarin (15/8) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah cukup signifikan sebesar 1,02 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 1,16 persen, sementara indeks Nasdaq turut melemah sebesar 1,14 persen,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 16 Agustus 2023.

Tidak hanya itu, saham-saham di sektor keuangan turut mengalami koreksi dengan JPMorgan Chase dan Wells Fargo turun 2 persen, sementara Bank of America turun 3 persen. Berdasarkan hal itu, Fitch menyatakan bahwa lembaga tersebut mungkin perlu untuk menurunkan credit rating puluhan bank di sisi lain, Inggris akan menyampaikan inflasi Juli 2023 pada hari ini.

Baca juga: 3 Sektor Ini Bakal Dongkrak IHSG hingga Akhir Tahun

Sedangkan, bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan beragam, di antara yang mengalami peningkatan adalah Nikkei dan bursa Australia, sementara Hang Seng dan Kospi masing-masing terkoreksi 1,03 persen dan 0,79 persen.

Adapun, Jepang melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen yoy pada 2Q23, di atas ekspektasi dan Indonesia menyampaikan surplus neraca perdagangan (balance of trade) sebesar USD1,31 miliar yang berada di bawah perkiraan, serta industrial production China pada Juli 2023 sebesar 3,7 persen yoy di bawah ekspektasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago