Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus meninjau ketersediaan bahan pangan seperti beras di berbagai daerah di Indonesia jelang Lebaran 2024.
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus meninjau ketersediaan bahan pangan seperti beras di berbagai daerah di Indonesia jelang Lebaran 2024. Terbaru, Jokowi mengunjungi Komplek Pergudangan Bulog Manggis, Kabupaten Bungo, Jambi.
Dalam kunjungannya, eks wali kota Solo itu berdialog dengan warga penerima manfaat dan menyapa dengan penuh semangat.
“Pagi-pagi wajahnya cerah semuanya, senyum semuanya, padahal puasa-puasa,” ucap Presiden Jokowi.
Jokowi pun mengatakan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat. Salah satunya, melalui pemberian bantuan pangan berupa beras.
Baca juga : Jokowi Lanjut Bagi-Bagi Bansos Beras hingga Juni 2024
“Ini yang keempat, nanti akan dilanjutkan ke bulan berikutnya sampai bulan Juni,” jelasnya.
Presiden menambahkan, pemerintah akan terus melanjutkan bantuan pangan tersebut. Namun, kebijakan tersebut masih akan tergantung pada ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Nanti kita akan melihat lagi APBN, kalau anggarannya memungkinkan nanti akan diteruskan lagi sampai Desember. Tapi tidak janji, ya karena saya kan buka APBN dulu nanti bulan Juni, kalau dibuka, anggarannya memungkinkan akan diteruskan, tapi kalau tidak memungkinkan ya tidak. Saya ngomong apa adanya lho,” beber Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi telah mendatangi Kompleks Pergudangan Bulog Kalangkangan di Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengonfirmasi bahwa penerima manfaat sudah menerima bantuan untuk bulan Januari, Februari, dan Maret, serta mengumumkan bahwa distribusi akan berlanjut untuk tiga bulan berikutnya
Baca juga : Duh! Beras Mulai Langka dan Mahal, Gara-Gara Bansos Pangan?
“Ini untuk yang 10 kilo Januari sudah diterima? Februari sudah? Maret sudah, kan sudah diterima. Nanti akan dilanjutkan April, Mei, Juni. Setuju?,” kata Jokowi dihadapan masyarakat setempat, Rabu, 27 Maret 2024.
Ia mengatakan, pemberian bansos beras kepada masyarakat karena harga beras yang sedikit naik, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak negara lain.
Dengan menyebutkan bahwa beberapa negara mengalami kekurangan pangan, Presiden ingin menekankan bahwa Indonesia masih dalam posisi yang relatif baik dengan stok beras di Bulog yang mencapai 1,2 juta ton. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More