Market Update

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Melemah 0,29 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (10/11) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah ke level 6818,08 atau melemah 0,29 persen dari level 6838,23 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 322 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp186 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 129 saham terkoreksi, sebanyak 120 saham menguat dan sebanyak 243 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: 104 Pelaku Pasar Modal Kena Sanksi OJK, Intip Daftarnya

Pada perdagangan Kamis (9/11), IHSG ditutup naik +0,50% atau +34,12 poin di level 6.838,23. IHSG rebound ditopang oleh kembali melonjaknya harga komoditas energi, yaitu komoditas batu bara ICE Newcastle Coal kontrak Desember 2023 di level US$128,75 per ton (9/11).

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat pergerakan IHSG secara teknikal diprediksi akan menguat terbatas dalam rentang 6.806 hingga 6.876.

Ratih, melihat sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, konsumsi domestik yang masih mencerminkan akselerasi di tengah tren suku bunga tinggi, di mana optimisme tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada September 2023 tercatat 201,1 poin atau tumbuh 1,5 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 1,1 persen yoy.

“Kelompok sandang, komponen otomotif dan bahan bakar kendaraan bermotor mendorong akselerasi penjualan ritel,” imbuhnya.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Sedangkan, dari mancanegara, China melaporkan deflasi di tingkat konsumen secara tahunan pada Oktober 2023 sebesar 0,2 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0 persen, deflasi terjadi dikarenakan melimpahnya pasokan produk pertanian di tengah turunnya konsumsi, sehingga menurunkan harga pangan.

Adapun, Jepang melaporkan surplus transaksi berjalan pada September 2023 sebesar JPY2.723,6 miliar yang merupakan perolehan tertinggi dalam 18 bulan, akselerasi tersebut ditopang oleh melonjaknya ekspor dan neraca jasa dari pendapatan wisatawan asing. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Sepekan Naik 0,75 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp12.264 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

13 hours ago

KBBS Salurkan 5 Gerobak untuk Dukung UMKM Melalui Wakaf Produktif

Depok - KB Bank Syariah (KBBS) memberikan dukungan kepada pengusaha UMKM dalam pengembangan usaha mereka… Read More

1 day ago

Peduli dengan Anak Yatim, BTN Gelar Khitanan Massal

Suasana saat BTN menggelar kegiatan khitanan Massal dan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa di… Read More

1 day ago

Umumkan Daftar Pemain, Jakarta Livin’ by Mandiri Siap Berlaga di Proliga 2025 Putri

Jakarta - Menjelang gelaran Proliga 2025, Bank Mandiri secara resmi memperkenalkan tim voli putri profesional… Read More

1 day ago

Akhir Tahun, Aliran Modal Asing Keluar RI Rp4,31 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu keempat Desember 2024, aliran modal asing keluar atau capital… Read More

1 day ago

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

2 days ago