Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing keluar dari Indonesia atau capital outflow pada minggu keempat September 2022 dengan total sebesar Rp3,53 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 19 – 22 September 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp3,53 triliun,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat, 23 September 2022.
Lebih lanjut, Erwin mengungkapkan, aliran modal asing keluar dari Indonesia paling besar dari jual neto Rp3,80 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan diikuti oleh beli neto Rp0,27 triliun di pasar saham.
Jika diakumulasikan, lanjut Erwin, aliran modal asing sampai dengan 22 September 2022 year-to-date (ytd), terjadi transaksi nonresiden jual neto Rp148,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp72,78 triliun di pasar saham.
Dampak global sepertinya masih memberikan efek terhadap Indonesia, salah satunya melalui jalur keuangan. Hal ini terbukti dari peningkatan persepsi risiko investasi Indonesia yang tercermin dari naiknya premi Credit Default Swap (CDS).
Berdasarkan data Bank Indonesia, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 137,05 bps per 22 September 2022 dari 108,86 bps per 16 September 2022. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More