Gara-gara label ‘Prop 65 Warning’ pihak Sidomuncul mengaku dirugikan, karena secara fakta pemeriksaan di BPOM, produk Tolak Angin aman dikonsumsi. Dwitya Putra
Jakarta – CEO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sidomuncul) Irwan Hidayat siap memanggil distributor produk ‘Tolak Angin’ di negara bagian California, Amerika Serikat terkait pelabelan ‘Prop 65 Warning’ pada produk tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mengklarifikasi pemberitan di media sosial bahwa produk Tolak Angin mengandung logam berat.
“Kita akan datangkan mereka (distributor) pada Selasa depan untuk menjelaskan secara lengkap, kepada wartawan kenapa mereka memasang label itu” kata Irwan di kantor BPOM Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2015.
Menurut Irwan hal ini sangat merugikan pihaknya, karena secara fakta pemeriksaan di BPOM, produk Tolak Angin bagus untuk dikonsumsi dan aman. Apa lagi produk ini juga dipasarkan di negara bagian Amerika lainnya.
“Di wilayah Amerika lainnya produk ini (Tolak Angin) juga dipasarkan, tapi tidak diberi label ‘Prop 65 Warning’. Hanya di California saja,” jelas Irwan.
Bahkan lanjut Irwan, berdasarkan pemeriksaan BPOM, dari 39 sample produk Tolak Angin yang diambil dari beberapa titik wilayah di Indonesia, produk ini masuk dalam produk bermutu, dan tidak ditemukan kandungan mercury, maupun logam berat lainnya. (*) @dwitya_putra14
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More
Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More
Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More
Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More
Poin Penting OJK optimistis kinerja perbankan 2026 tetap positif didukung tren penurunan suku bunga. Penurunan… Read More