Neraca Perdagangan RI Kembali Defisit US$2,03 Miliar di Juli 2018
Jakarta – Badan Pusat Statistk (BPS) mencatat angka neraca perdagangan Indonesia hingga bulan Januari 2019 masih mengalami defisit sebesar US$1,16 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, walau mengalami defisit, namun nilai impor dan ekspor telah mengalami penurunan tipis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau Year on Year (YoY).
“Neraca perdagangan pada bulan Januari 2019 masih mengalami defisit sebesar US$ 1,16 miliar,” kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat 15 Febuari 2019.
Suhariyanto menjelaskan lebih rinci, untuk nilai impor pada Januari 2019 tercatat sebesar US$ 15,03 miliar atau telah mengalami penurunan 1,83% (YoY). Sementara untuk nilai ekspor tercatat sebesar US$ 13,87 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,7% (YoY).
Suhariyanto menyebut, penurunan ekspor dan impor lebih disebabkan oleh sektor migas dimana harga minyak masih mengalami fluktiasi harga hingga awal tahun 2019. (*)
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More