Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku, berdasarkan survei yang dilakukan hingga minggu ketiga di bulan Januari 2016, Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan inflasi. Gubernur BI, Agus DW Martowardojo mengatakan, inflasi berada pada kisaran 0,75%.
“Kalo terkait inflasi sendiri kita sampai minggu ketiga kita sudah ikuti ternyata berdasarkan survei yang kita lakukan bahwa di bulan Januari ini kira-kira 0,75%. Konsisten dengan minggu pertama dan kedua,” ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016.
Namun demikian, kata Agus, angka inflasi Januari 2016 yang dikisaran 0,75% masih tergolong cukup tinggi. Menurutnya, salah satu penyebab tingginya inflasi masih disebabkan oleh komoditas bahan makanan atau volatile food, khususnya terkait dengan hortikultura seperti bumbu-bumbuan.
“Penyumbangnya cabe merah, bawang merah. Tetapi untuk daging ayam dan telur ayam, itu cukup menjadi tekanan pada inflasi,” tutur Agus.
Kendati begitu, laju inflasi Januari 2016 masih sejalan dengan target inflasi akhir tahun yang berada pada kisaran 4±1%. Dimana Sebelumnya, Agus pernah mengatakan, di Januari ini masih terjadi kelangkaan pada komoditas hortikultura dan terkereknya harga telur serta daging ayam ras. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More