News Update

Jangkauan Keuangan Syariah Terbentur Biaya

Jakarta–Keuangan syariah masih belum mampu menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah. Dadang Muljawan, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia mengatakan keuangan syariah belum mampu menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah karena jangkauan pada masyarakat berpenghasilan rendah membutuhkan beban biaya (cost of fund) tinggi.

“Pengembangan keuangan syariah, sangat sulit menggapai masyarakat kalangan bawah karena sektor komersial biasanya memiliki cost of fund yang tidak bisa dipertahankan secara komersial,” kata Dadang dalam Seminar “Enhancing Resilience In IDB Member Countries-Humanitarian and Development Nexus” yang digelar dalam rangkaian 41st Annual Meeting Of The IDB Group di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 15 Mei 2016.

Selain itu, pembiayaan pada masyarakat berpenghasilan rendah juga mengandung risiko pembiayaan bermasalah. Oleh karena itu untuk menjangkau masyarakat kalangan bawah, dibutuhkan sumber pendanaan lain yaitu dari zakat dan waqaf.

“Kita tidak bisa melupakan sektor zakat, karena ketika dengan masyarakat bawah kita tidak bisa mengharapkan setiap saat dana dikembalikan khususnya ketika ekonomi sedang turun,” tambahnya.

Bank Sentral, menurutnya memberikan perhatian pada ekonomi sosial ini karena lebih stabil dan inklusif dalam menghadapi kemiskinan atau kemungkinan terjadi krisis. Oleh karena itu Bank Indonesia mendorong tata kelola yang lebih baik dalam pengelolaan zakat dan waqaf agar ada transparansi bagi para penyumbang.

“Misalnya saya pendonor dan menyumbang jutaan dolar, tapi tak ada laporan. Maka saya tidak akan menyumbang lagi, kalau misalnya terlihat saya membantu sekian anak yatim piatu kuliah dan lulus. Ini yang kami sebut nilai tak terlihat. Sistem ini yang seharusnya membedakan ssistem keuangan Islam dan konvensional. Kalau kita sbut Islam. Harusnya berkontribusi untuk dunia dan akhirat. Jadi semangat ini mengajak untuk kerangka aturan yang lebih baik,” tutur Dadang. (*)

 

Editor: Paulus Yoga

admin

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago