Ilustrasi: Emas batangan. (Foto: istimewa)
Jakarta – Analis Riset ForexTime, Lukman Otunuga mengungkapkan harga emas mulai melemah pekan lalu hingga Senin kemarin, 19 Juni 2017, seiring dengan semakin stabilnya nilai tukar USD.
“Posisi hawkish Fed masih memengaruhi logam mulia ini dan prospek kenaikan suku bunga AS lagi tahun ini memberi tekanan pada harga emas. Apabila USD semakin stabil dan para pejabat Fed terus mempertahankan posisi hawkish pekan ini, maka emas akan semakin melemah,” kata Lukman di Jakarta, Selasa, 20 Juni 2017.
Ia juga mengungkapkan ketidakpastian seputar negosiasi Brexit dan ketidakstabilan politik AS akan mendukung aset safe haven seperti emas di jangka menengah, namun di jangka pendek pelemahan masih memegang kendali.
Disisi lain harga minyak agak tertekan di hari Senin kemarin karena ekspansi minyak serpih AS yang terus meningkat dianggap menjegal upaya OPEC untuk menstabilkan pasar yang telah jenuh ini.
Pertarungan antara OPEC vs minyak serpih AS pun terasa semakin memanas untuk melihat siapa yang berhasil memegang kendali.
“Dari sudut pandang teknikal, minyak mentah WTI masih berada di wilayah bearish pada grafik harian dan break di bawah USD44 dapat mengajak penjual untuk membidik USD43,” jelasnya. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More