Jakarta – PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan internasional AIESEC mengajak ratusan anak muda di Universitas Pembangunan Nasional atau UPN Veteran Yogyakarta untuk berdiskusi membahas tantangan kepemimpinan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, salah satunya soal pengelolaan keuangan.
Manajer Komunitas Bisnis Konsumen Bank Jago, Edo Velandika mengungkapkan, sebagian besar permasalahan keuangan anak muda muncul akibat perilaku konsumtif yang tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang sehat.
“Untuk itu anak muda harus melek keuangan dan belajar mengelola keuangan yang baik. Bisa diawali dengan introspeksi gaya hidup, lalu menabung atau membuat pos-pos anggaran berdasarkan skala prioritas, dan terakhir mulailah investasi sejak dini,” ujar pria yang akrab disapa Dika, dalam acara Welcoming Party AIESEC UPN Veteran Yogyakarta, dikutip pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Baca juga: Optimalkan Pengelolaan Keuangan IFG Gandeng Bank Mandiri
Dalam acara yang berlangsung Sabtu pekan kemarin itu, Dika juga mengemukakan konsep dasar pengelolaan keuangan 3F yaitu fix, fun, and future, merujuk pada tiga kriteria anggaran yang harus dipahami dalam membuat perencanaan keuangan.
Fix berarti memisahkan pengeluaran yang bersifat pasti atau fixed cost, seperti biaya makan, cicilan atau sewa tempat tinggal, dan pengeluaran lain yang bersifat wajib. Ini biasanya sekitar 50 persen dari total penghasilan bulanan.
Lalu, fun yang merupakan alokasi dana untuk kegiatan bersenang-senang, seperti nonton film atau konser musik, hobi, olahraga, maupun liburan atau traveling.
“Anggaran ini kalau dikeluarkan bisa bikin senang, tetapi kalaupun tidak ya tidak apa-apa juga. Untuk fun budget ini usahakan tidak lebih dari 30 persen dari total penghasilan,” kata Dika.
Terakhir adalah future, yaitu alokasi dana yang dipersiapkan sejak dini untuk memenuhi kebutuhan yang tak terduga dan sesuatu yang bersifat jangka panjang atau untuk masa depan. Misalnya, dana darurat, dana pensiun, atau biaya untuk melanjutkan pendidikan.
Anggaran future setidaknya memiliki alokasi 20 persen dari total penghasilan.
Baca juga: Catat! 5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasutri yang Lagi LDR
Menurut Dika, yang terpenting dalam pengelolaan keuangan bukanlah seberapa besar nominal yang ingin dicapai tetapi lebih kepada membangun kebiasaan finansial yang baik.
Untuk itu, kata Dika, anak muda perlu menetapkan target-target keuangan pribadi secara cermat dan realistis, merinci dan mengalkulasi anggaran yang sifatnya pasti atau rutin, serta membuat alokasi anggaran berdasarkan skala prioritas dan tujuan jangka panjang.
Ia melanjutkan bahwa sekarang banyak aplikasi atau metode yang memudahkan untuk memisah-misahkan anggaran. Salah satunya adalah menggunakan Aplikasi Jago dengan fitur Kantong di dalamnya.
Baca juga: GoPay dan Jago Rilis Fitur Rekening Simpanan, Ini Keuntungannya
Pengguna Aplikasi Jago dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan dan keinginan hingga 60 kantong, yang memiliki nomor rekening yang berbeda untuk setiap kantongnya.
Jika penghasilan bulanan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, Dika merekomendasikan untuk mencari sumber penghasilan lain, seperti pekerjaan sampingan atau memulai bisnis. Kemudian jika penghasilan bulanan sudah lebih dari cukup, mulailah berinvestasi sejak dini dan mulailah dari jumlah yang kecil dengan konsisten dan teratur.
“Pelajari dulu dasar-dasar investasi biar tidak cuma ikut-ikutan atau FOMO (fear of missing out). Kalau ada yang pompom atau menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal, besar kemungkinan itu investasi bodong,” beber Dika.
Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago agar dapat tertanam di berbagai ekosistem digital agar mempermudah nasabah untuk menjalani kehidupannya, termasuk melakukan pengelolaan keuangan dan investasi.
Dalam mendukung investasi, Bank Jago berkolaborasi dengan platform investasi online Bibit dan Stockbit agar pengguna Aplikasi Jago dapat berinvestasi secara mudah dan seamless.
“Setiap orang punya masalah, kebutuhan hidup masing-masing, serta punya cara sendiri untuk mengatur keuangan. Itulah alasan Aplikasi Jago dirancang agar nasabah bisa fleksibel mendesain solusi keuangannya sendiri,” papar Dika.
Baca juga: Bank Jago Gandeng Bibit Luncurkan RDN Syariah Berbasis Digital
Presiden AIESEC UPN Veteran Yogyakarta, Fahish Akbar Laksmana mengapresiasi kepedulian Bank Jago terhadap berbagai tantangan kepemimpinan anak muda, termasuk masalah keuangan.
“Kami berharap dengan dukungan Bank Jago, kegiatan-kegiatan AIESEC UPN Veteran” Yogyakarta dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran generasi muda untuk menciptakan dampak positif di masyarakat melalui pengelolaan keuangan yang lebih baik,” ujarnya.
AIESEC UPN Veteran Yogyakarta merupakan bagian dari AIESEC Indonesia dan AIESEC
Global.
AIESEC adalah organisasi kepemudaan internasional terbesar di dunia yang anggotanya tersebar di lebih dari 110 negara, termasuk Indonesia.
Organisasi nirlaba independen ini terbentuk pada 1984 sebagai wadah kaum muda untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi kepemimpinan mereka melalui program-program yang mendukung Sustainable Development Goals atau disingkat SDGs. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More