Gedung Jamkrindo. (Foto: Istimewa)
Poin penting:
Jakarta – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencatatkan kinerja solid hingga triwulan III tahun 2025. Hingga akhir September 2025, perusahaan membukukan laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp1,18 triliun, atau 156,72 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025.
Capaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sejalan dengan kinerja semester I tahun 2025, di mana laba sebelum pajak (EBT) tercatat sebesar Rp551,76 miliar atau 73,17 persen dari RKAP 2025. Pencapaian laba tersebut mencerminkan efektivitas strategi bisnis perusahaan dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan.
Dari sisi pendapatan, hingga September 2025, pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) bruto mencapai Rp5,59 triliun atau 65,53 persen dari RKAP 2025. Pendapatan investasi tercatat sebesar Rp1,19 triliun atau 79,82 persen dari RKAP, sementara pendapatan subrogasi bersih mencapai Rp1,26 triliun atau 79,90 persen dari RKAP.
Baca juga: Jamkrindo Catat Volume Penjaminan Rp186,76 T, Laba Tembus Rp1,18 T per September 2025
Adapun pendapatan lain-lain sebesar Rp50,67 miliar atau 354,78 persen dari RKAP, mencerminkan optimalisasi aset serta keberhasilan diversifikasi sumber pendapatan perusahaan.
Dari sisi pengeluaran, beban klaim yang dibayarkan tercatat sebesar Rp3,79 triliun atau 49,36 persen dari RKAP, sedangkan beban usaha mencapai Rp1,46 triliun atau 79,75 persen dari RKAP. Pengendalian beban yang efektif menjadi faktor penting dalam menopang pencapaian laba dan efisiensi kinerja keuangan perusahaan.
Sementara itu dari sisi kinerja operasional, volume penjaminan Jamkrindo tercatat sebesar Rp186,76 triliun.
Pencapaian tersebut terdiri dari penjaminan KUR sebesar Rp116,54 triliun dan penjaminan non-KUR sebesar Rp70,21 triliun. Melalui penyaluran ini, Jamkrindo telah membantu lebih dari 4,4 juta pelaku UMKM dan menyerap sekitar 11,69 juta tenaga kerja.
Baca juga: Toto Pranoto: Jamkrindo Harus Jadi Katalis UMKM Naik Kelas, Bukan Sekadar Mengejar Laba
Plt. Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari, menyampaikan bahwa capaian hingga triwulan III 2025 ini merupakan hasil dari konsistensi perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan penguatan tata kelola yang baik.
“Kinerja positif ini mencerminkan efektivitas strategi yang kami jalankan dalam memperluas jangkauan penjaminan, memperkuat transformasi digital, serta menjaga efisiensi operasional dan manajemen risiko. Kami berkomitmen terus mendukung pelaku usaha yang feasible namun belum bankable agar dapat memperoleh akses pembiayaan yang lebih luas,” ujar Abdul Bari.
Lebih lanjut, Abdul Bari menambahkan bahwa Jamkrindo akan terus memperkuat perannya sebagai lembaga penjaminan terbesar di Indonesia dengan mendorong inovasi produk penjaminan, meningkatkan kualitas layanan, serta menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap kegiatan usaha untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dan dampak sosial ekonomi yang positif.
Dengan jaringan layanan yang luas, mencakup 9 Kantor Wilayah, 54 Kantor Cabang, dan 15 Kantor Unit Pelayanan di seluruh Indonesia, Jamkrindo memastikan akses penjaminan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil, guna memperkuat perekonomian nasional berbasis pemerataan. (*) Ranu Arasyki Lubis
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More