Jakarta –Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencatatkan kinerja cemerlang di tahun 2017. Selain berhasil mendongkrak kinerja keuangannya, Jamkrindo juga berhasil meraih predikat “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP) untuk laporan keuangan tahun 2017.
Jamkrindo berhasil menaikkan perolehan laba sebesar 8,35% dari Rp941,4 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp1,02 triliun pada tahun 2017. Aset Jamkrindo juga tumbuh positif, dari Rp13,4 triliun pada tahun 2016 naik 8,96% menjadi Rp14,6 triliun pada tahun 2017.
“Jamkrindo juga meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan tahun 2017, berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Grace, Karunawan (HGK) member of TIAG,” ungkap Direktur Utama Jamkrindo, Randi Anto, dalam rilis yang diterima Infobank, Rabu, 28 Februari 2018.
Dalam hal penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), Jamkrindo juga berhasil meraih predikat dengan kualifikasi “sangat baik”. Berdasarkan sertifikasi Pefindo (Credit Rating Agency), Jamkrindo mendapatkan peringkat AA Plus (Double A Plus, Stable Outlook).
Menurut Randi Anto, Jamkrindo tetap berpedoman pada visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan penjaminan terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional. Sebagai satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapat mandat dari pemerintah untuk membidangi usaha penjaminan.
“Selama tahun 2017, Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan untuk non-KUR sebesar Rp98,10 triliun dan untuk KUR Rp50,47 triliun dengan jumlah UMKM yang dijamin untuk non-KUR 2.843.836 dan KUR sebesar 2.227.784,” urai Randi Anto.
Baca juga: Jamkrindo Gelar Pelatihan Kewirausahaan Untuk Wartawan
Tahun 2018 ini, lanjut Randi Anto, Jamkrindo terus berbenah dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas dalam menghadapi tantangan bisnis yang makin besar dan menuntut kesiapan dari semua unsur perusahaan untuk lebih baik dalam melaksanakan bisnis, tanpa meninggalkan core competency di sektor UMKMK.
“Karena itu insan Jamkrindo harus berubah dengan mengedepankan efficiency, productifity, serta jeli dalam melihat risiko bisnis (prudence business), dan mampu mengembangkan diri dengan membuka wawasan dalam menjalankan kegiatan perusahaan, baik yang sifatnya penugasan atau program pemerintah serta bisnis penjaminan lainnya maupun kreativitas dan inovasi dengan lebih baik,” paparnya.
Randi Anto menegaskan bahwa diperlukan koordinasi yang solid dan komunikasi efektif antara jajaran direksi dan manajemen kantor pusat, kantor wilayah, kantor cabang, serta kantor unit pelayanan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menyatukan dan menyelaraskan langkah yang strategi, serta menciptakan sinergi yang kuat dalam mewujudkan pencapaian target, baik dalam target finansial maupun pengentasan UMKM ke kelas yang lebih tinggi.
Untuk itu, Randi Anto mengajak kepada seluruh insan Jamkrindo berkomitmen untuk melaksanakan pencapaian target perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dengan selalu mengedepankan prinsip GCG. “Saya katakan, ‘Ayo maju untuk Jamkrindo. Let’s change and grow’,” tegasnya. (*) Darto Wiryosukarto
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More