Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bekerja sama dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) memperluas implementasi layanan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang menghubungkan pembayaran antar negara (cross-border) melalui interkoneksi kode QR antara Malaysia dan Indonesia.
Implementasi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan di tahun 2021 terkait pemanfaatan teknologi QR Code pada aplikasi LinkAja untuk pembayaran antar negara dalam Jaringan Link yang dimiliki Jalin.
Dalam implementasinya, LinkAja berperan sebagai sebagai Issuer dan Acquirer, sementara Jalin berperan sebagai lembaga switching di Indonesia. Sebelumnya, di Agustus 2022 lalu, Jalin dan LinkAja telah mengimplementasikan layanan QRIS cross-border di Thailand.
Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji mengatakan bahwa model kerjasama dari implementasi QRIS Cross Border yang dijalankan adalah ‘Switching to Switching’ sehingga Jalin akan terhubung dengan switching di Malaysia dengan menggunakan API (Application Programming Interface) dan standard messaging dalam proses integrasi.
“Adapun proses Settlement akan dilakukan melalui metode LCS (Local Currency Settlement) melalui Bank ACCD (Appointed Cross Currency Dealer),” jelas Ario dikutip, Selasa, 9 Mei 2023.
Ario menambahkan, sinergi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya implementasi sistem pembayaran regional yang aman, efisien, canggih dan kompetitif.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Marketing LinkAja, Muhammad Rendi Nugraha, mengapresiasi koordinasi dan kolaborasi yang sangat baik di antara Jalin dan LinkAja dalam implementasi layanan QRIS cross-border yang terinterkoneksi di Malaysia dan Indonesia.
“Kami menyambut baik kerja sama strategis ini yang sejalan dengan tujuan kami dalam memperluas ekosistem digital guna mendorong inklusi keuangan. Melalui sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan ekonomi pada sektor pariwisata. Selain itu, diharapkan juga dapat mempermudah transaksi para pengguna baik di Indonesia maupun di Malaysia,” ujar Rendi.
Sebagai informasi, transaksi QRIS yang diproses oleh Jalin melonjak secara signifikan dengan kenaikan lebih dari 700% di periode tertentu seperti Ramadhan dan Idulfitri 2023.
Jalin melihat hal tersebut sebagai tren yang sangat positif di mana Perusahaan senantiasa mendukung target Bank Indonesia untuk meningkatkan penambahan jumlah pengguna QRIS sebanyak 15 juta pengguna dengan target total menjadi sebanyak 45 juta pengguna di akhir 2023.
Di sisi lain, Jalin juga berperan dalam menghubungkan seluruh pengguna QRIS di Malaysia dan Indonesia, sehingga interkoneksi QR Code antar kedua negara diharapkan dapat menggerakan transaksi lebih tinggi lagi dalam menggerakan roda perkonomian nasional dan membantu pertumbuhan sektor pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di Indonesia.
Lebih dari itu, kolaborasi dengan LinkAja merupakan komitmen Jalin untuk mengembangkan inovasi pembayaran digital di Indonesia dan menjadi jembatan literasi serta inklusi keuangan Indonesia dengan memperluas akses layanan keuangan bagi semua orang.
Selain tindak lanjut kerjasama dengan LinkAja, Jalin pun juga memperluas kerjasama implementasi layanan QRIS domestik pada 9-10 Mei 2023 dalam rangkaian acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 dengan berbagai lembaga bank dan perusahaan fintek di tanah air diantaranya PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap), PT E2Pay Global Utama (E2Pay), dan PT GDC Multi Sarana (GDCPay). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More