Ekonomi dan Bisnis

Jalan Tol Layang, Solusi Mendesak Tol Cikampek

Jakarta — Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) diharapkan dapat mengurangi kepadatan yang terjadi di ruas jalan tol terpadat di Indonesia. Namun, menurut Herry T. Zuna, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), solusi penambahan kapasitas tersebut merupakan antisipasi terhadap problem kemacetan yang sudah ada. Sehingga, bisa dikatakan jika proyek yang sedang berjalan ini merupakan langkah mendesak yang harus dilakukan. “Kemarin bahkan, bukan hari ini!” kata Herry dengan lugas.

Menurut Herry, pembangunan jalan tol melayang ini menjadi solusi tepat di tengah masalah pembebasan lahan. Selain itu, pembangunannya menjadi lebih efektif dan cepat. Ke depan, model jalan tol melayang ini akan menjadi role model bagi pembangunan jalan tol existing lainnya yang sudah padat.

Seperti diketahui, melihat kepadatan arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pemerintah memasukkan proyek pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini dilakukan untuk menambah kapasitas jalan tol yang diharapkan akan mengurangi dan mengurai kepadatan.

Baca juga: Jokowi Minta Tarif Tol Bisa Turun

Harus diakui, Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah tulang punggung transportasi darat di Jawa. Jika kepadatan tersebut terurai, maka secara otomatis akan mengurangi biaya distribusi dan mempercepat mobilisasi perekonomian.

Akan tetapi, pada masa depan, bukan tidak mungkin Jalan Tol Jakarta-Cikampek akan kembali macet. Herry berkilah, layaknya Jalan Tol Jakarta-Cikampek terdahulu, perkembangan pusat ekonomi baru di sekitar jalan tol tentunya akan menarik lalu lintas ke daerah tersebut.

“Pada saat Jalan Tol Jakarta-Cikampek baru jadi, banyak yang berkomentar kalau jalannya terlalu lebar, sia-sia. Tapi lihat sekarang seperti apa?” tegasnya.

Oleh karena itu, perlu ada solusi jangka panjang yang harus ditempuh oleh pemerintah untuk bisa mengatasi permasalahan kepadatan lalu lintas di daerah Jakarta dan sekitarnya. Solusi tersebut, menurut Herry, harus dilakukan secara menyeluruh sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk pada masa yang akan datang. (M.Rusdi)

Risca Vilana

Recent Posts

Harga Emas Antam Anjlok Rp40.000, Saatnya Borong?

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Selasa, 26 November… Read More

10 mins ago

IIF Gandeng ADB Bangun Infrastruktur di Dumai

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan Asian Development Bank (ADB) mendukung pembangunan infrastruktur… Read More

23 mins ago

IHSG Dibuka Naik 0,19 Persen ke Level 7.327

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (26/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

52 mins ago

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ini Sederet Sentimennya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

1 hour ago

Tingkatkan Standar Privasi Tertinggi, Allianz Life Indonesia Raih ISO 27701

Jakarta - Allianz Life Indonesia dan Allianz Utama Indonesia meraih sertifikasi terkait keamanan data pribadi,… Read More

10 hours ago

Bank Indonesia Pastikan Libur Operasional di Hari Pilkada 27 November 2024

Jakarta – Kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu, 27… Read More

10 hours ago