Jakarta – Panasnya ketegangan aksi demonstrasi yang berlangsung hari ini (22/5) membuat situasi Jakarta menjadi siaga 1. Kondisi ini diprediksi membuat nilai tukar rupiah melemah hingga level 14.580/US$.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi Infobank, di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. Menurutnya, panasnya kondisi perpolitikan nasional juga akan memberikan sentimen negatif terhadap pasar keuangan nasional.
“Diperkirakan rupiah bergerak melemah ke range 14.500-14.580/US$. Sedangkan IHSG menurun tipis di 5.900-5.930,” kata Bhima.
Selain itu, risiko ketegangan politik yang meningkat juga membuat persepsi investor menurun terhadap iklim investasi di Indonesia. Hal tersebut tercermin dari melemahnya nilai tukar pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini.
Adanya gejolak politik yang memanas pasca Pilpres juga diprediksi berpengaruh terhadap outlook ekonomi sepanjang 2019. “Investor khususnya asing masih lakukan posisi hold atau menahan realisasi investasi langsung,” tambahnya.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.480/US$ pada Selasa (21/5) sore. Dengan demikian, rupiah melemah 0,17 persen dibanding posisi Senin (20/5) yang di angka Rp14.455/US$.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada hari ini (22/5) menempatkan rupiah di posisi Rp14.488/US$ atau melemah dibanding kemarin (21/5) yakni Rp14.462/US$. (REZ)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More