Jakarta– PT Home Credit Indonesia (Home Credit Indonesia) hingga 2017 kemarin mampu menjaga kualitas pembiayaan dengan tetap menjaga risiko pembiayaan bermasalah atau NPL, di bawah batas yang ditetapkan oleh Otoritas.
Tercatat, hingga akhir tahun 2017 kemarin Home Credit Indonesia berhasil menahan angka kredit macetnya diangka 0,46 persen nett.
“Keberhasilan ini tentunya tidak luput dari kontribusi semua pihak yang terIibat. Pencapaian ini menandai perkembangan bisnis kami di Indonesia dan memotivasi kami untuk terus memberikan peIayanan yang terbaik bagi pelanggan guna mencapai tujuan strategis perusahaan,” ungkap Jaroslav Gaisler, Chief Executive Officer Home Credit Indonesia di The Westin Jakarta, Selasa 6 Februari 2018.
Baca juga: Tekan NPL di 2018, Ini Strategi Eko Gindo di Bukopin
Selain itu, guna lebih memperbaiki angka kredit macet tersebut, pihaknya terus melayani kebutuhan konsumen dengan berkomitmen mempercepat waktu persetujuan kredit menjadi 3 menit.
“Sebelumnya, waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui apakah permohonan aplikasi disetujui adalah 30 menit. Kini daIam 3 menit pelanggan dapat mengetahui status permohonan pembiayaannya,” tambah Jaroslav.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus meningkatkan pelayanannya kepada nasabah dengan melaksanakan pelayanan pembiayaan dengan berbasis digital secara online. Dirinya berharap, dengan pelayanan tersebut dapat menumbuhkan bisnis Home Credit Indonesia di tahun 2018. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More